Friday, November 28, 2014

Terbang Rendah, Sukhoi Manuver di Perbatasan RI-Malaysia


NUNUKAN (MI) : Ratusan warga korban kebakaran Pasar Jamaker, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tiba-tiba berebut keluar dari tenda pengungsian. Hal itu terjadi saat mereka mendengar deru pesawat tempur Sukhoi yang terbang rendah di atas lokasi penampungan pos tanggap darurat di Tanah Merah.

"Sudah dua hari ini pesawat terbang itu melintas di sini. Katanya pesawat Sukhoi, pesawat tempur Republik Indonesia," ujar Kamisa, salah satu pengungsi, Kamis (21/11/2014).

Kejadian ini pun sempat menghentikan aktivitas petugas pendata korban kebakaran dari Kelurahan Nunukan Barat. Mereka keluar sejenak untuk melihat manuver pesawat asal Rusia itu.

Penampungan korban kebakaran di Tanah Merah memang hanya berjarak beberapa ratus meter dari garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Camat Nunukan Umboro Hadi Suseno membiarkan beberapa petugas pendata keluar tenda sambil antusias melihat pesawat yang melintas. "Dua kali melintas," ujar Umboro Hadi Suseno.

Manuver Sukhoi di wilayah perbatasan pada hari sebelumnya sempat disangka sebagai bentuk ketegangan di antara kedua negara. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada pesawat tempur RI yang melakukan manuver di wilayah perbatasan.

Umi, warga yang berjualan di pasar sementara eks kebakaran Pasar Jamaker, mengaku sempat mengemasi barang dagangannya saat Sukhoi melintas di wilayah perbatasan, kemarin. "Saya kira ada perang. Aduh, hati ini sudah deg-degan. Habis kebakaran, kok mau perang. Untung tetangga bilang, itu pesawat Indonesia cuma lewat," ujar Umi.














Sumber :  KOMPAS

2 comments:

  1. kita harus menyadari, ternyata masyarakat diperbatasan itu penuh dengan rasa khawatir yang mendalam, terkait setiap meningkaynya tensi dengan Mas-Laisia... coba renungkan si Ibu pedangang itu "Saya kira ada perang. Aduh, hati ini sudah deg-degan. Habis kebakaran, kok mau perang. Untung tetangga bilang, itu pesawat Indonesia cuma lewat," ujar Umi.

    ReplyDelete
  2. kalo cuman sekali lewat akan deg-degan...tp jika sering lewat justru terbiasa, tambah berani, tambah nasionalismenya.... intinya sering-sering aja sukhoi latihan diperbtasan termasuk di kalimantan, atambua, dan jalur jayapura ke merauke di selatan.... latihan diperbatasan kan fungsinya dobel.... minimal suaranya kedengeran sama tetangga usil

    ReplyDelete