Thursday, April 25, 2013

PT DI Kebanjiran Pesanan Pesawat N-219 Dari Luar Negri

PT DI Kebanjiran Pesanan Pesawat N-219

Jakarta (MI) : Geliat bisnis PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam memproduksi pesawat dalam negeri semakin jelas terlihat. Hal ini diakui oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat yang siap mendukung kinerja produsen pesawat asal Bandung itu. 

"Industri penerbangan tanah air sedang booming saat ini, dan PT DI sedang banyak dapat pesanan pesawat dari luar negeri, termasuk pesawat tipe N-219," ucapnya di Jakarta, Rabu (24/4/2013). 

Tipe N-219, terang Hidayat, tengah dikembangkan dan diproduksi oleh PT DI agar tidak kalah bersaing dengan produksi pesawat luar negeri. Pesawat tersebut bermesin dua dengan wilayah operasi terbang di daerah-daerah terpencil.

"Saya ingin sekali agar kinerja PT DI diperkuat sehingga mampu melayani pasar penerbangan saat ini," ujarnya. 

Untuk mendukung produksi N-219 lebih optimal, pihaknya bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengajukan anggaran kepada pemerintah. 

"Nanti dananya bakal disalurkan oleh BPPT. Tapi saya belum bisa bicara jumlah anggaran, karena takut angkanya meleset,' pungkas Hidayat.


PT DI optimistis catat penjualan Rp3,47 triliun

PT Dirgantara Indonesia (DI) menargetkan pencapaian penjualan pesawat terbang tahun ini sebesar Rp3,47 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dari pencapaian penjualan pada 2012 sebesar Rp2,7 triliun.

Manager Komunikasi PT DI, Sonny S Ibrahim mengatakan, peningkatan penjualan tahun ini, dikarenakan terealisasinya pesanan pesawat dari kontrak tahun sebelumnya. 

“Hampir 87 persen penjualan tahun ini didapat dari kontrak tahun sebelumnya. Sedangkan sisanya yaitu didapat dari pembayaran down payment (DP) kontrak baru,” jelas dia saat coffee morning di Kawasan Industri PT DI, Kota Bandung, Rabu (24/4/2013).

Pencapaian penjualan PT DI, diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, setelah perusahaan ini mati suri selama beberapa tahun.

Selain itu, PT DI juga menargetkan pencapaian kontrak pembuatan pesawat terbang, service, pesanan komponen, dan alutsista engineering sebesar Rp4,24 triliun pada tahun ini.




Sumber : Liputan6

No comments:

Post a Comment