Thursday, April 25, 2013

ASEAN Satu Suara Soal Sengketa Laut China Selatan


Presiden SBY dan para pemimpin ASEAN menghadiri pembukaan KTT ke-22 ASEAN di Kantor Perdana Menteri, Bandar Seri Begawan, Kamis, 24/4(Presidenri.go.id/Cahyo)
BANDAR SERI BEGAWAN (MI) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-22 Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yang resmi dibuka oleh tuan rumah Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di Kantor Perdana Menteri, Bandar Seri Begawan, Kamis ini dipastikan akan menghasilkan kebersamaan terkait sengketa sejumlah negara anggota dengan China yang sama-sama mengklaim sejumlah pulau di Laut China Selatan.


Optimisme ini juga terungkap dari pihak Indonesia. Presiden SBY dan kesepuluh pemimpun ASEAN lainnya telah melakukan pertemuan kerja yang antara lain membahas isu Laut China Selatan pada Rabu malam kemarin.

"Untuk Laut China Selatan, standing position Indonesia, kita ingin proses code of conduct tetap bisa kita gulirkan dengan memanfaatkan momentum yang sudah ada," tegas Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Gusti Agung Wesaka Puja.

Pada pertemuan kerja semalan juga disepakati bahwa pihak-pihak yang terjebak dalam sengketa wilayah laut dengan China untuk menahan diri. Semua tidak boleh merusak trust dan convidence building yang sudah terbangun antara ASEAN dan China. Tekad seluruh anggota ASEAN sudah bulat yakni harus ada code of counduct.

Pertemuan formal hari ini akan membahas komunitas ASEAN 2015, peran sentral ASEAN dan arsitektur kawasan, arah masa depan ASEAN, serta pertukaran pandangan mengenai isu-isu kawasan dan internasional.





Sumber : Jaringnews

No comments:

Post a Comment