BATAM (MI) :Dalam rangkaian kegiatan Press Tour Kemhan ke Batam selama tiga hari, Rabu (10/10) Rombongan Press Tour Kemhan yang menyertakan sejumlah wartawan dari media massa cetak dan elektronik di Jakarta berkesempatan mengunjungi Pulau Nipa. Pulau Nipa terletak di garis terluar perbatasan Indonesia-Singapura.
Kedatangan rombongan Press Tour Kemhan di Pulau Nipa yang pimpinan Kapuskom Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin tersebut disambut oleh Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatsan dan Pulau Terluar di Pulau Nipa Kapten (Mar) Roni Saputra bersama 96 Prajurit TNI Angkatan Laut (Marinir) dan TNI Angkatan Darat yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di Pulau Nipa.
Pada kesempatan tersebut Kapuskom Publik Kemhan beserta rombongan menyempatkan diri mengunjungi pos-pos penjagaan yang terdapat di Pulau Nipa dan berdialog dengan para Parjurit TNI, dilanjutkan penanaman pohon serta penyerahan Sembako kepada prajurit TNI yang bertugas di Pulau Nipa.
Turut mendampingi Kapuskom Publik Kemhan dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT. Palindo Marine Shipyard Harmanto, Kepala Bidang Pemberitaan Puskom Publik Kemhan Kolonel Adm. Afrizal Hendra dan Kasubbid Hubungan Media Massa Letkol Chk. Berty Sumakud.
Kapuskom Publik Kemhan mengatakan, Indonesia memiliki 92 pulau terluar, 12 di antaranya tak berpenghuni termasuk Pulau Nipa. Pulau Nipa dijadikan sebagai percontohan pengamanan pulau terluar oleh TNI. Dalam pengelolaan wilayah di pulau seluas 60 hektare itu, pada tahun 2013 diharapkan sudah terealisasi.
Lebih lanjut Kapuskom Publik Kemhan menjelaskan, Pemerintah telah membagi Pulau Nipa dalam tiga kawasan, wilayah pertama seluas 15 hektare di bagian utara untuk pertahanan, wilayah kedua seluas 10 hektare di tengah untuk konservasi, sedangkan wilayah ketiga sisanya seluas 35 hektare untuk zona ekonomi di bawah pengelolaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sementara itu, Komandan Satgas Pulau Terluar Pulau Nipah Kapten (Mar) Roni Saputra mengatakan, setiap hari 200 kapal melintasi perairan Selat Malaka. "Itu kan peluang ekonomi juga. Jadi ke depan kawasan ini akan tumbuh jadi kawasan pertahanan dan ekonomi sekaligus," tuturnya.
Pulau Nipa masuk dalam wilayah administrasi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Nipa memiliki potensi tidak hanya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan tetapi juga kepentingan ekonomi. Pemerintah akan menjadikan Pulau Nipa menjadi model bagi pengembangan pulau- pulau terluar. Pengembangan Pulau Nipah khususnya adalah kebijakan defence supporting economy(pertahanan mendukung ekonomi).
Pulau Nipa sebagai pulau terluar merupakan kawasan strategis yang langsung berbatasan dengan Singapura memiliki potensi dalam percepatan pengembangan ekonomi. Melalui percepatan pengembangan Pulau Nipa yang dipadukan antara kawasan pertahanan dan kawasan ekonomi maka diharapkan juga akan dapat terwujud kesejahteraan masyarakat.
Kunjungi Musium Camp Pengungsi warga Vietnam di Pulau Galang
Usai melaksanakan kunjungan ke Pulau Nipa, rombongan Press Tour Kemhan berkesempatan melanjutkan kunjungan ke Kantor Badan Penguasaan Batam. Pada hari Kamis (11/10), rombongan juga berkesempatan bekunjung ke Polda Kepri dilanjutkan kunjungan ke obyek bersejarah Musium Camp Pengungsi warga Vietnam di Pulau Galang.
Musium tersebut dulunya merupakan tempat penggungsi warga Vietnam yang melarikan diri dari perang yang berkecamuk di Vietnam pada tahun 1960 an sampai 1990 an, di lokasi tersebut tampak masih terlihat bekas bangunan berupa perumahan warga pengungsi, kapal pengungsi untuk menyebrang, rumah sakit dan tempat ibadah.
Koordinator Operasional Museum Kemanusiaan P3V Daerah Komando Satuan Pengamanan dan Perawatan Sinam, Pulau Galang, Abdul Syukur mengatakan, pengungungsi dari Vietnam mencapai 250.000 jiwa, “ketika mereka dievakuasi kembali ke negaranya, para pengungsi tak mau kembali ke negaranya. "Perahu-perahu mereka ditinggalkan pada tahun 1996," tambah Abdul Syukur.
No comments:
Post a Comment