BANDUNG (MI) : PT Dirgantara Indonesia (Persero) menargetkan menjual 200 pesawat angkut komersial N-219 selama 6 tahun mulai tahun 2016. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah sejumlah maskapai penerbangan asal Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.
”Tahun 2016, kami menargetkan mulai memproduksi pesawat N-219. Target penjualan kami adalah 200 unit selama enam tahun,” kata Kepala Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Sonny Saleh Ibrahim, Selasa (24/12/2013), di Bandung.
Pesawat N-219 merupakan pesawat angkut komersial berkapasitas 19 penumpang. Pesawat itu memiliki jarak jelajah sekitar 1.000 kilometer dengan kecepatan 150 knot dan mampu beroperasi di landasan pendek sehingga cocok melayani rute perintis seperti di kawasan timur Indonesia.
PT Dirgantara Indonesia (DI) mengembangkan pesawat N-219 sejak beberapa tahun lalu. Menurut Sonny, pada akhir 2014, prototipe pesawat N-219 ditargetkan selesai. Tahun 2015, sertifikasi atas pesawat itu diharapkan rampung. ”Dengan begitu, tahun 2016 kami sudah bisa mulai menjual ke customer,” ujarnya.
Tahun 2016, PT DI ditargetkan mampu memproduksi 8 pesawat N-219 per tahun. Tahun 2017, jumlah pesawat N-219 yang bisa diproduksi mencapai 16 unit.
Sonny menambahkan, berdasarkan analisis PT DI, kebutuhan pesawat angkut berukuran kecil di dunia sekitar 800 unit. Dari jumlah itu, PT DI menargetkan bisa menjual 200 pesawat N-219. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah beberapa maskapai penerbangan dalam negeri dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.
”Sejauh ini kami sudah melakukan roadshow ke enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Brunei, dan Vietnam,” kata Sonny.
Menurut rencana, pesawat N-219 bakal dijual 4 juta dollar AS sampai 4,5 juta dollar AS. Sonny menuturkan, N-219 memiliki sejumlah saingan, misalnya pesawat Twin Otter produksi Kanada dan Cesna Caravan buatan Amerika Serikat.
Secara terpisah, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, PT DI mulai bangkit. Hal itu terwujud antara lain karena kuatnya dukungan pemerintah dalam investasi dan pesanan pesawat. ”Target kami adalah menjadi perusahaan yang mampu berkiprah di pasar regional,” katanya.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment