Thursday, November 14, 2013

Pesawat Tempur T-50 Pesanan TNI Diserahkan Akhir Tahun Ini

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sedang berbincang dengan President dan CEO Korea Aerospace Industries Ltd (KAI) Ha Sung-Yong di pabrik pesawat milik KAI, perusahaan milik negara Korsel yang terletak di Sacheon City, Korsel, 13 November 2013. (sumber: Primus Dorimulu/ Beritasatu.com)

SACHEON CITY (MI) : Pesawat tempur T- 50 buatan Korsel pesanan TNI akan tuntas diserahkan oleh Korea Aerospace Industries Ltd akhir 2013. Delapan pesawat sudah diserahkan, sedangkan delapan sisanya akan diserahkan dalam dua bulan menjelang tutup tahun. 

“Kami akan serahkan tepat waktu sesuai pesanan,” kata President & CEO Korea Aerospace Industries Ltd (KAI) Ha Sung-Yong saat menerima Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin di pabrik KAI, Sacheon City, Gyeongnam, Korea Selatan (Korsel), Rabu (13/11).

Hadir pada kesempatan itu Dubes RI untuk Korsel John A Prasetio dan tiga pemimpin redaksi (pemred) media massa dari Indonesia, yakni Rikard Bagun dari Kompas, Heidy Lukito dari Gatra, dan Primus Dorimulu dari Suara Pembaruan, Investor Daily, dan Beritasatu.com.

Selain melihat pesawat T-50 kesembilan (nomor TT-5009) dan kesepuluh (TT-5010) yang masih dalam tahap ferry flight, Wamenhan dan rombongan meninjau pembuatan enam pesawat terakhir. Delapan pesawat T-50 sudah berada di pangkalan TNI AU, Madiun. TNI memesan satu skuadron atau 16 pesawat T-50 buatan KAI sejak 2011. Namun, karena proses politik anggaran di DPR, pembuatan pesawat tempur ini baru dimulai pertengahan 2013. 

Dalam peninjauan sepintas, tampak jelas keseriusan pemerintah Korsel dalam meningkatkan kemampuan di bidang industry militer. Pabrik pesawat KAI cukup besar dan dilengkapi peralatan modern. Selama 2,5 jam di Sacheon City terlihat beberapa pesawat tempur latih buatan KAI silih berganti takeoff, bermanuver di udara, dan landing. Ha Sung-Yong menyatakan kegembiraannya bekerja sama dengan Indonesia. 

Setelah kerja sama ekonomi dan politik internasional, Korsel dan Indonesia meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan. Pesawat yang ditumpangi Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan rombongan dari pangkalan udara Seoul ke Sacheon City pulang-pergi adalah Tetuko, pesawat CN-235 khusus pesawat angkut militer buatan PT Dirgantara Indonesia (DI)— dahulu PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Sjafrie memuji KAI yang sudah memproduksi tepat waktu pesawat tempur T-50 pesanan TNI. “Kami berterima kasih kepada Korsel yang sudah membantu modernisasi persenjataan TNI,” ujar dia. Pembelian satu skuardon pesawat T- 50 dari Korsel, kata Sjafrie, merupakan langkah awal menuju kemandirian Indonesia dalam memproduksi pesawat tempur. Pemesanan 16 pesawat buatan KAI ini disertai transfer teknologi. Perlahan, PT DI akan memproduksi pesawat tempur.

Indonesia, kata Sjafrie, sudah memasuki era industri pertahanan. Bekerjasama dengan Korsel, TNI akan memproduksi pesawat tempur dan kapal selam. Panser dan sejumlah senjata sudah bisa diproduksi Indonesia. Modernisasi, peningkatan kekuatan militer, dan pembangunan industri pertahanan Indonesia sudah dimulai sejak sembilan tahun lalu. 





Sumber : Suarapembaruan

No comments:

Post a Comment