Tuesday, March 26, 2013

Tim Aerobatik Indonesia Beraksi di Malaysia


Tim Aerobatik Indonesia Beraksi di Malaysia  
Langkawi (MI)Tim Aerobatik Jupiter (TNI Angkatan Udara hari ini, Selasa, 26 Maret 2016 mulai beraksi dalam perhelatan Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Inilah penampilan pertama tim aerobatik Indonesia di Malaysia atau yang kedua di luar negeri, setelah tahun lalu tampil di Thailand. Tim Jupiter akan adu piawai di langit Langkawi dengan tim aerobatik dari Prancis, Amerika Serikat, Rusia, dan tim tuan rumah, Keris Sakti.

Kami siap memukau publik internasional yang hadir di Langkawi, ujar team leader Jupiter, Kolonel Penerbang Dedy Susanto ketika ditemui di Bandar Udara Internasional Langkawi kemarin. "Dalam gladi bersih tadi semuanya berjalan baik. Kami harapkan demikian pula saat tampil di pembukaan nanti. Mohon doanya.”

Rencananya, Tim Jupiter akan tampil antara pukul 10.00-12.00 hari ini. Penampilan Tim Jupiter akan disaksikan Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan para undangan dari negara sahabat.

Tim Jupiter akan terbang sehari sekali hingga tanggal 28. "Pada tanggal 29-30 Maret menjadi dua kali sehari karena hari itu LIMA 2013 terbuka untuk masyarakat luas," ujar Dedy.

Menurut Dedy, enam KT-1B Wong Bee TNI Angkatan Udara akan melakukan 18 manuver andalan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit. "Pesawat dalam keadaan prima, ruang udara mendukung, dan semoga cuaca juga cerah," ujarnya.

Tim Jupiter memboyong 13 pilot dan 35 kru ke LIMA 2013. Para penunggang angin dari Skuadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto itu terbang ke Langkawi dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat lalu, "Profesionalisme pilot tempur tidak ditunjukkan dalam berperang saja, tapi saat damai perlu ditampilkan dalam akrobatik udara," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat melepas tim Jupiter di Halim.
"Nanti orang luar bisa ukur kemampuan Indonesia. Itu pesan yang ingin saya sampaikan, bahwa kita tidak kalah kualitas," Purnomo menambahkan.


Bagi tim Jupiter, ini menjadi muhibah kedua ke luar negeri. "Yang pertama ke Thailand 2012 untuk memperingati 100 Tahun Penerbangan Thailand," ujar Dedy.

Menurut Dedy, rute Jakarta-Langkawi ditempuh selama dua hari. Hari pertama dari Halim ke Pekanbaru. Hari kedua dari Pekanbaru singgah sebentar di Medan lalu langsung ke Langkawi. Kami cuma mengalami sedikit gangguan cuaca di Pekanbaru, kata dia.

Pada ajang dua tahunan ini, Indonesia juga memamerkan satu unit pesawat CN 295 versi militer. Pesawat ini diminati banyak negara, seperti Korea Selatan, Turki, dan negara-negara ASEAN. 

Menhan Malaysia Puji Tim Jupiter Indonesia


Menhan Malaysia Puji Tim Jupiter Indonesia
Langkawi -- Tim aerobatik TNI Angkatan Udara, Jupiter, memukau pengunjung Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013 yang berlangsung di Pulau Langkawi, Malaysia, mulai hari ini hingga 30 Maret. Undangan terpaku selama pertunjukan dari Tim Jupiter.

Turut hadir dalam atraksi tersebut Perdana Menteri Datuk Sri M. Najib. Hadir pula mantan PM Dr Mahathir Mohammad, Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, dan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro. 

Perdana Menteri, Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan Malaysia, dan Mahathir, yang duduk semeja dengan Menteri Purnomo, menyatakan kagum terhadap maneuver yang ditampilkan Tim Jupiter. "Luar biasa," kata Menteri Pertahanan Malaysia. Para undangan di tribun kehormatan selalu mengiringi setiap akhir manuver dengan tepuk tangan meriah.

Inilah kali pertama Jupiter Aerobatic Team (JAT) tampil di Malaysia untuk tampil di ajang dua tahunan tersebut. 

Lepas landas pukul 12.20, tim Jupiter beraksi selama 20 menit di tengah angin yang bertiup kencang dan berawan. Namun, tim yang dipimpin Kolonel Penerbang Dedy Susanto tetap prima menampilkan 18 manuver andalan.

Manuver yang ditampilkan antara lain Jupiter Roll, LoopXClover Leap,MirrorTango, Jupiter Roll BackHi “G” TurnRoll SlideBreak Off, hinggaBomb Brust. Tepuk tangan meriah pecah setiap kali sebuah manuver selesai. 

Salah satu manuver paling menegangkan adalah Mirror. Dua pesawat yang berjalan searah menjadi bayangan cermin pasangannya. Artinya, pesawat yang berada di atas harus terbang terbalik. Kecepatan kedua pesawat dalam manuver ini sekitar 240 kilometer per jam.

Pada ajang dua tahunan ini, Indonesia juga memamerkan satu unit pesawat CN 295 versi militer. Pesawat ini diminati banyak negara, seperti Korea Selatan, Turki, dan negara-negara ASEAN.

Inilah Pesawat Andalan Tim Jupiter 



Langkawi -- Gampang mengenali pesawat yang digunakan Tim Jupiter di Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Meski KT-1B Wong Bee berbadan mungil, penampilannya tampak gahar berkat warna merah-putih yang menyelimuti seluruh pesawat.

Saat terbang, pesawat-pesawat itu bak anak panah yang menyambar-nyambar. Pola tersebut digagas mantan anggota tim Jupiter almarhum Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Djoko Purwoko. 

Menurut team leader Jupiter, Kolonel Penerbang Dedy Susanto, Wong Bee nyaman diajak akrobat. Pesawat ini gesit dan bertenaga untuk melakukan berbagai manuver sulit. “Inilah pesawat yang kami miliki dan layak untuk dipakai akrobat,” ujarnya soal pemilihan pesawat tersebut. 

Namun, bukan cuma itu alasan Indonesia membeli pesawat Korea Selatan ini. Wong Bee yang dibeli Indonesia adalah versi modifikasi. Bernama KT-1B, pesawat ini telah dimodifikasi sehingga memungkinkan pilot untuk mempersiapkan ketrampilan menerbangkan pesawat tempur jet supersonik. Selain itu, pesawat ini juga bisa menjadi pesawat tempur ringan jika dilengkapi persenjataan yang sesuai. 

Indonesia kini memiliki belasan Wong Bee. Satu di antaranya jatuh di Bali pada Juni 2010. Indonesia mulai membeli Wong Bee berikut suku cadangnya pada April 2003 senilai US$ 60 juta. Indonesia kembali membeli lima pesawat ini pada Mei 2005. 

Selain Indonesia, pesawat ini juga dibeli berbagai negara di Amerika tengah, Asia Tenggara, hingga Turki. 

KT-1 WOONG BEE

Peran: Pesawat latih dan tempur ringan
Asal negara: Korea Selatan
Pembuat: Korea Aerospace Industries
Terbang perdana: November 1991
Negara pemakai:
Korea Selatan, Indonesia, Turki, Peru
Jumlah produksi: lebih dari 175
Harga: US$ 7 juta per buah

KARAKTERISTIK/PERFORMA
Awak: 2 orang
Panjang: 10,26 meter
Rentang sayap: 10,59 meter
Tinggi: 3,.68 meter
Berat kosong: 1.910 kg
Berat maksimal takeoff: 2.540 kg
Mesin: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-62, 950 hp (708 kW)
Kecepatan maksimum: 574 km/jam
Daya jelajah: 1.333 km
Ketinggian terbang: 11.580 meter. 



Sumber : TEMPO

No comments:

Post a Comment