Sunday, March 24, 2013

Indonesia kini punya senjata mesin canggih, SMML Kaliber 7,62 mm

 Wartawan Lensa Indonesia.Com sedang menguji coba kinerja SMML kaliber 7,62 mm 1 

Rudi Purwoko, wartawan Lensaindonesia.com diberi kesempatan  ”menguji coba” kinerja SMML kaliber 7,62 mm


Jakarta (MI) : Indonesia kini sedang mengembangkan prototipe senjata canggih yang diberi ama Senjata Mesin Multi Laras (SMML).
Senjata dengan kaliber 7,62 milimeter, senjata ini mampu melontarkan 3.000 butir peluru per menit.
Baca juga: 'Kepincut' Iptek, Indonesia Gandeng Negeri Ginseng dan Tangani Konflik Sosial, Polri Kini Bisa Pinjam Alutsista TNI
Yasdi, Teknisi Bagian Litbang Senjata PT Pindad, secara khusus kepada LICOM di Jakarta mengatakan, senjata mesin ini merupakan kerjasama PT Pindad dengan Dislitbang TNI-AD.
“Anggarannya dari Direktorat Litbang TNI-AD Tahun Anggaran 2012,” ujarnya tanpa mau menyebutkan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pegembangan senjata ini.
Menurut Yasdi, senjata ini pengembangan dari senjata Gatling untuk mendukung infantri dari belakang dan juga senjata untuk bertahan dari serbuan infantri. Selain itu, senjata ini diperlukan untuk mengatasi target yang berkecepatan tinggi. Biasanya targetnya adalah pesawat atau terget darat ketika ditembakkan dari udara.
“Senjata ini belum dipasarkan karena memerlukan pengujian mendalam di Pusdik Dislitbang TNI-AD,” katanya.
Pengujian ini, kata Yasdi, antara lain uji statis peluru yang menggunakan peluru dummy atau peluru hampa. Kemudian, ada uji sistem roda gir untuk menyesuaikan peluru keluar masuk dengan motor listrik. Insya Allah akhir tahun ini hasil ujinya selesai. Dan akan dipasarkan dengan harga jual sekitar Rp 1 miliar,” ungkap Yasdi.
Dari pantauan LICOM, senjata mesin multi laras (SMML) kaliber 7,62 mm ini disatu sisi memiliki keunggulan seperti mampu menembak 300 meter per menit untuk target bergerak cepat.
Namun disisi lain, SMML memiliki kekurangan berupa sistem multi laras yang relatif kompleks, berat, dan membutuhkan tenaga eksternal berupa listrik. @rudi
Berikut Spesifikasi SMML Kaliber 7,62 mm TA 2012:
1.Kaliber : 7,62 mm
2.Panjang : 962,5 mm
3.Tinggi : 320,3 cm
4.Berat : maksimal 70 kg
5.Panjang Laras : 596 cm
6.Pengisian : DIS / Integrated Link
7.Sumber Arus : DC 24 volt
8.ROF : 3.000 butir per menit
9.Jarak Capai : 800 – 1000 meter
10.Aplikasi : Darat, Laut, Udara

‘Kepincut’ Iptek, Indonesia Gandeng Negeri Ginseng

Jakarta : Kementerian Pertahanan (Kemhan) menerima kunjungan Delegasi Defense Industry Coorperation Committee (DICC) Korea yang dipimpin oleh Mr Noh Dae-Lae di Kantor Kemhan, di Merdeka
Barat No 9 Jakarta, Kamis (24/05).

Dalam kunjungannya, Menhan Korea Selatan Noh Dae-Lae menerangkan pihak Kementerian Pertahanan Korea menjanjikan bantuan teknologi terkait upaya Indonesia untuk mengembangkan alutsista milik militer untuk pertahanan.
Baca juga: Indonesia kini punya senjata mesin canggih, SMML Kaliber 7,62 mm
“Kami (Pemerintah Kores) memiliki misi yang sama dengan misi Presiden Yudhoyono dalam bidang keamanan. Kami menyambut baik kerjasama ini dan berharap tetap berlanjut di masa yang akan datang,” ujar Mr Noh Dae-Lea di Jakarta.
Selama di Indonesia, imbuh Dae-Lea delegasi Korea sudah mengunjungi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Industri Strategis di Bandung dan siap menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro.
Kunjungan kubu delegasi Korea ini adalah kunjungan balasan dan langkah serius dari penandatangan kerja sama (MoU) DICC antara Kementerian Pertahanan Indonesia dengan Republik Korea yang ditandatangani pada 9 September 2011 kemarin.
“Ini (kunjungan) dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan antara dua negara,” ungkap Noh Dae-Lae.



Sumber : Lensa Indonesia

4 comments:

  1. Senjata mesin canggih dlm perang LCS apa masih diperlukan?, negara2 tetangga sdh menggunakan roket berjangkau 50km/min dan roket2 jarak 100/200km baik digunakan pesawat/kapal laut maupun senjata bantuan. Anda bayangkan.......

    ReplyDelete
  2. Kalu rudal buat tepur jarak jauh bos, nah klo ini buat tempur jarak dekat

    ReplyDelete
  3. buat jarak jauh ya nunggulah inikan bukan jamannya aladin...jngn remehkan senjata jarak dekat yg ringan krn justru praktis pergerakan senjata ringan seperti ini sangat mematikan.... dlm perang pespur, tank, kasel bisa saja rusak, macet, sopirnya yg langka mati duluan atau kehabisan bahan bakar dsb tp senjata ini tidak mengenal semua kendala itu, anti embargo dan bisa masuk ke jantung pertahanan musuh dan merusak semua alutsistanya.... ingat pespur akan kuat jika sudah terbang, kasel jika sudah nyelem jk belum bergerak mereka tak lbh onggokan besi tua

    ReplyDelete
  4. appapun dengan pertimbangan pertahanan dan keamanan wajib kita dukung " J0S " asal jangan bocor dan boros

    ReplyDelete