TARAKAN (MI) : Persiapan latihan gabungan operasi khusus
terus dimatangkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kemarin
(9/11) sekitar pukul 13.30 Wita, sebanyak 45 orang komando latihan tiba
di Tarakan.
Kedatangan rombongan pertama tersebut bersama pesawat Hercules akan
menyiapkan akomodasi, sasaran penerjunan, mengecek kondisi area,
melakukan komunikasi dengan pihak terkait dan penilaian terhadap
personel latihan gabungan, serta melakukan evaluasi.
“Nanti tidak hanya latihan saja, juga akan dilakukan penilaian dan
evaluasi. Sebab dalam rombongan tersebut juga terdapat tiga panglima
jenderal,” kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan, Letnan
Kolonel Penerbang Bambang Juniar kepada Radar Tarakan, kemarin.
Ketiga perwira tinggi TNI dimaksud yang siang kemarin tiba di Tarakan
adalah Brigadir Jenderal Hinza Siburian (Direktur Latihan Komando
Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dirlat Kodiklat) TNI), Marsekal
Pertama Anang Murdianto (Direktur Pendidikan Kodiklat TNI), dan
Marsekal Pertama Mujahidin Harpin Ondeh (Danpuslat Kodiklat TNI).
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, latihan gabungan (Latgab) yang
dilaksanakan Selasa pagi (13/11) nanti mulai pukul 06.00 Wita di Lanud
Tarakan dan kawasan Bandara Juwata Tarakan akan melibatkan pasukan elit
TNI AD, Kopassus (Komando Pasukan Khusus), Detasemen Jala Mangkara
(Denjaka) yang merupakan detasemen pasukan khusus TNI AL, dan Detasemen
Bravo 90 dari TNI AU.
Selanjutnya jelas Bambang, untuk tim penerjun yang terdiri dari 10
orang dari Pasukan Khas (Paskhas TNI AU) akan mendarat pada pukul enam
pagi dengan menggunakan empat pesawat Hercules. Lokasi pendaratan di
Lanud Tarakan.
“Selain mendarat dan membebaskan Lanud dari musuh, juga akan dilakukan pembebasan Bandara Juawata,” terangnya.
Pasukan khusus masuk Tarakan sebanyak 60 orang, dan bersenjata
lengkap 166 orang. “Selanjutnya, pada pukul delapan pagi akan
dilaksanakan air landed rudal darat ke udara milik Paskhasau beserta mobil Radar Smart Hunter di Bandara Juwata Tarakan,” katanya.
Mengenai jumlah personel sebanyak 60 orang tersebut dari pasukan
khusus dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Untuk personel 166 orang dari
Paskhas akan melaksanakan operasi OP3U (Operasi Perebutan Pertahanan
Pangkalan Udara).
Dipilihnya pembebasan bandara menurut Bambang, sebab merupakan objek
vital keluar masuk pasukan, logistik dan medis. Namun, untuk latihan
gabungan secara besar-besaran dipusatkan di Sangatta, Kutai Timur,
terdapat marinir serta bom light dari pesawat dan KRI.
Sumber : RadarTarakan
No comments:
Post a Comment