Kapal tanker/Bantu Cair Minyak 93 meter yang sedang dibikin di
galangan DKB untuk TNI AL (photo : Defense Studies)
Jakarta (MI) : Membandingkan pameran Indodefence 2012 terhadap perhelatan yang sama
dua tahun sebelumnya, terasa sekali bedanya, disamping jumlah pesertanya
yang lebih banyak, pada business day terasa sekali stan-stan yang ada
ramai dikunjugi kalangan bisnis dan militer dari dalam negeri maupun
negara-negara tetangga.
Industri pertahanan nasional, baik BUMN (state owned) maupun swasta juga tampil lebih baik dari tahun lalu, banyak sodoran produk baru pada pameran kali ini, lebih khusus lagi adalah bagi industri pertahanan swasta Indonesia yang pada pameran kali ini banyak yang mengambil stan-stan besar.
Industri pertahanan nasional, baik BUMN (state owned) maupun swasta juga tampil lebih baik dari tahun lalu, banyak sodoran produk baru pada pameran kali ini, lebih khusus lagi adalah bagi industri pertahanan swasta Indonesia yang pada pameran kali ini banyak yang mengambil stan-stan besar.
Matra Darat
Kendaraan taktis dengan payload 2,5 ton yang akhirnya diberi nama Komodo oleh Presiden SBY (photo : Defense Studies)
Pindad selain mengusung panser kanon menampilkan juga kendaraan taktis 4x4 yang akhirnya diberi nama Komodo oleh Presiden, rencananya Komodo dibuat dalam beberapa varian yaitu : V1 untuk Intai, V2 untuk APC, V3 untuk Komando, V4 untuk angkut rudal Mistral dan V5 sebagai varian khusus. Kendaraan ini diharapkan dapat mengikuti jejak kesuksesan panser Anoa 6x6.
Pindad selain mengusung panser kanon menampilkan juga kendaraan taktis 4x4 yang akhirnya diberi nama Komodo oleh Presiden, rencananya Komodo dibuat dalam beberapa varian yaitu : V1 untuk Intai, V2 untuk APC, V3 untuk Komando, V4 untuk angkut rudal Mistral dan V5 sebagai varian khusus. Kendaraan ini diharapkan dapat mengikuti jejak kesuksesan panser Anoa 6x6.
Acmat VLRA 4x4 truk taktis dengan payload 2,5 ton yang sekarang diageni oleh SSE (photo : Defense Studies)
SSE yang beberapa waktu lalu telah berhasil mengeksport produknya ke Srilanka, kali ini tampil agak berbeda, selain mengusung kendaraan taktis kelas ringan P2 dalam versi Commando (payload 1,0 ton) dan APC (payload 1,5 ton) dengan versi digital camo, kali ini juga memperluas lini usahanya dalam bidang pesawat tanpa awak IPCD dan menjadi agen untuk kendaraan truk Prancis Acmat VLRA
SSE yang beberapa waktu lalu telah berhasil mengeksport produknya ke Srilanka, kali ini tampil agak berbeda, selain mengusung kendaraan taktis kelas ringan P2 dalam versi Commando (payload 1,0 ton) dan APC (payload 1,5 ton) dengan versi digital camo, kali ini juga memperluas lini usahanya dalam bidang pesawat tanpa awak IPCD dan menjadi agen untuk kendaraan truk Prancis Acmat VLRA
Kendaraan taktis 2,0 ton hasil kerja Working Group II ini masih terus
diuji-coba dan belum mempunyai nama (photo : Defense Studies)
Pada pameran statis tampil juga prototipe kendaraan taktis 4x4 hasil kerja dari Working Group II, tampilan kendaraan ini telah mengalami face-lift dibanding prototipe sebelumnya. Dua kendaraan diturut-sertakan dalam pameran ini. Sekedar catatan, Panser Anoa 6x6 juga lahir melalui Working Group seperti ini, tepatnya adalah Working Group I.
Pada pameran statis tampil juga prototipe kendaraan taktis 4x4 hasil kerja dari Working Group II, tampilan kendaraan ini telah mengalami face-lift dibanding prototipe sebelumnya. Dua kendaraan diturut-sertakan dalam pameran ini. Sekedar catatan, Panser Anoa 6x6 juga lahir melalui Working Group seperti ini, tepatnya adalah Working Group I.
Matra Laut
Strategic Sealift Vessel, kapal yang diajukan PT Pal untuk mengikuti tender di Filipina (photo : Defense Studies)
PT. Pal menampilkan model-model kapal yang sedang
diproduksi, terlihat model kapal PKR-105, KCR-60, dan Kapal Selam U-209
1400 Mod. Kapal
Strategic Sealift Vessel, hasil modifikasi LPD yang tetap menggunakan
heli deck dan well dock yang ditawarkan kepada pemerintah Filipina
juga ditampilkan.
Haluan kapal PKR-105 yang persenjataannya telah mengalami beberapa perubahan (photo : Defense Studies)
PT. DKB menampilkan beberapa model kapal yang sedang
dibangun termasuk kapal LST 117 meter pesanan TNI AL. Untuk
pertama-kalinya model kapal tanker yang sedang dibangun untuk TNI AL
juga
ditampilkan, kapal ini mempunyai panjang 93 meter, lebih kecil
dibandingkan KRI Arun 903 yang mempunyai panjang 140 meter. Meskipun LCU
1.000 ton pesanan TNI AD penyelesainnya mundur karena
menunggu prioritas anggaran, namun konsep LCU selanjutnya dimunculkan
oleh DKB, kali ini yang ditampilkan adalah LCU 1.500 ton.
Palindo Marine yang mendapatkan pesanan enam Kapal Cepat
Rudal KCR-40 saat ini tengah mebuji coba KRI 643 Beladau dan saat ini
unit ke-4 sedang dalam taraf pengerjaan, juga ditampilkan Combat Boat 58
(18 meter) dan PC-43 utuk Bakorkamla..
Lundin Industry Invest (North Sea Boats) yang namanya
mendunia karena keberhasilannya membuat kapal cepat rudal KRI Klewang dengan
telnologi stealth, selain menampilkan model kapal tersebut juga mengenalkan
beberapa konsep baru dengan berbasis pada teknologi catamaran. Fire Support
Vessel X-18 FSV merupakan kapal kecil 18 m berlambung catamaran yang mengusung
kanon 90-105 mm. Dengan kecepatan 30
knot maka wahana ini dapat membantu pendaratan amfibi dengan memberikan bantuan
tembakan ke pantai.
Fast PatrolBoat 60m dari PT Tesco Indomaritim (photo : Defense Studies)
Galangan Tesco Indomaritim banyak menampilan konsep Fast Patrol Boat (28, 43, hingga 60 meter). Untuk FPB-60 dalam rancangannya terdapat heli deck di bagian buritan.
Galangan Tesco Indomaritim banyak menampilan konsep Fast Patrol Boat (28, 43, hingga 60 meter). Untuk FPB-60 dalam rancangannya terdapat heli deck di bagian buritan.
Setelah sukses membuat LCU
untuk mengangkut mobil peluncur roket RM-70 Grad milik Marinir kali ini
Tesco juga menampilkan rancangan berupa LCU untuk membawa MBT Leopard,
kelak Leopard dapat
dibawa oleh LPD dan didaratkan dengan LCU ini.
Sumber :Defense Studies
No comments:
Post a Comment