TNI AU (MI) : Perkembangan kekuatan udara (Air Power) di Indonesia merupakan
karakteristik peran kekuatan udara serta kemampuan yang mutlak
diperlukan dalam upaya memenangkan pertempuran udara, atau paling tidak
memberikan efek daya tangkal (Deterent Power) dalam menjaga NKRI.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Paskhasau melengkapi satuan jajaran
Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) dengan senjata pertahanan udara
Skyshield 35 MK-2 (Skyshiel Gun Missile) yang merupakan senjata
pertahanan udara yang sangat takuti lawan.
Skyshiel Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short
Range Air Defence/ SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss
Oerlikon Contraves (anak perusahaan Rheinmetall Jerman).
Sistem senjata Skyshiel Gun Misille terdiri dari dari dua unit meriam
revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar
dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat
ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi
dengan Skyshield Gun Sistem sehingga membuat jangkauan radar lebih luas
dan efektif, sehingga sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi
pertahanan wilayah/area.
Sky Gun Misille memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and
Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur dan membentuk semacam
perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) saat mendekat target,
sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.
Hingga akhir September tiga Denhanud Paskhas yaitu Denhanud Paskhas
Lanud Supadio Pontianak, Denhanud Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma dan
Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin sudah dilengkapi dengan
Penangkis Serangan Udara (PSU/Firing Unit) Skyshiel Gun Missile
masing-masing satu baterai (dua FU)..
Skyshiel Gun Missile dapat ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan
dengan sistem mobil dengan menggunakan empat truck yang sudah
dilengkapi dengan crain, masing-masing truk memuat satu pos command, dua
meriam revolver 35 mm dan satu sistem sensor kendali/radar, sedangkan
rudal-rudal panggul jenis Chiron dapat ditempatkan hingga sejauh 5 km
dari Command Post.
Sumber : TNI AU
No comments:
Post a Comment