Surabaya (MI) : BUMN galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) mulai
menggarap proyek kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 yang kedua
setelah sebelumnya memulai konstruksi pembuatan PKR pertama.
Direktur
Utama PAL INDONESIA M. Firmansyah Arifin mengatakan proyek PKR tersebut
digarap melalui kerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval
Shipbuilding (DSNS) Belanda.
"Kerjasama dengan galangan luar
negeri ini turut menyeimbangkan teknologi terkini pada industri
perkapalan. Perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu
meningkat setiap tahunnya, dan ini sebagai pemenuhan Armada TNI Angkatan
Laut," ujarnya dalam siaran rilis penyelesaian proyek KCR 60 dan
pemotongan plat baja pertama (First Steel Cutting) kapal PKR 10514
kedua, Rabu (17/9/2014).
Dia mengatakan dalam mencapai target
sebagai lead integrator sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2012,
PAL Indonesia sebagai BUMN diharuskan mampu memproduksi kebutuhan
alutsista TNI yang menjadi motor tumbuhnya industri galangan kapal.
"Dengan
merampungkan pesanan TNI AL, kami akan terus berkarya untuk peningkatan
kebutuhan armada laut menjadi world class navy," imbuhnya.
Adapun
PAL Indonesia telah menyerahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60)
dengan total 3 unit dari bacth pertama ini. KCR 60 meter merupakan jenis
pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (FPB-57) yang telah dibangun oleh
perseroan sebelumnya. KCR 60 M ketiga yang sudah diserahterimakan
rencananya akan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
untuk menjadi kapal perang Indonesia dengan nama KRI HALASAN 630.
PAL
Indonesia juga berencana segera mengirimkan sekitar 250 tenaga
pembuatan kapal untuk melaksanakan Transfer of Technology (ToT) proyek
Kapal Selam. Proyek tersebut bakal menjadi sejarah pertama di Indonesia
dalam pembangunan kapal Selam.
No comments:
Post a Comment