Bandar Lampung (MI) : Senin, 15 September 2014 lalu adalah terakhir kali Saibumi.com melihat langsung kondisi kapal milik Departemen Pertahanan tersebut. Bersandar di dermaga yang disesaki berbagai perlengkapan finishing
kapal yang akan menjadi maskot kapal perang produksi asli bangsa
Indonesia sendiri. Dari luar sudah terlihat makin jelas identitas
sebagai kapal perang dengan penampilan gagah. Kapal ini sudah
dijadwalkan akan mengikuti parade alutsista dihadapan Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono saat HUT TNI di Surabaya.
Disisi lain dermaga tempat KRI Teluk Bintuni bersandar, ada
juga tug boat Dayaru 1 Jakarta bersama satu kapal tongkang. Mendapat
izin masuk kedalam kapal, Saibumi.com mendapat gambaran lebih jelas kondisi perut kapal yang mampu memuat 10 tank jenis leopard tersebut.
Bau khas logam bercampur dengan aroma cat dan lem langsung
terhirup begitu memasuki lambung kapal. Aneka warna selang berbagai
ukuran ada dilantai, dinding maupun langit-langit. “Warnanya beda karena
fungsinya beda. Ada yang buat nge-las, ada yang buat alirkan gas, ada
yang buat alirkan listrik, macam-macamlah,” kata salah satu pekerja
kepada Saibumi.com
Paling atas adalah tempat radar utama yang terletak di lantai
kapal paling tinggi. “Radarnya belum dipasang. Mungkin beberapa hari
lagi,” kata Dwi. Dari lantai atas terlihat langsung kondisi dari
helipad. KRI Teluk Bintuni juga bisa membawa dua helikopter dan terdapat
tempat khusus parkirnya.
Depan ruang komando terlihat dudukan senjata meriam berbagai
ukuran. “Senjatanya paling akhir dipasang. Namanya juga senjata, ada
perlakuan khusus saat pemasangannya. Kami jadikan tahap akhir nanti,”
jelas GM Production Edy Wiyono.
Masih kata dia, untuk ruang komando sedang dalam proses
pemasangan sistem navigasi. Tiga kursi yakni Kursi Komandan, Kursi Wakil
Komandan dan kursi juru mudi sudah terpasang pada posisi tertentu.
Perlengkapan navigasi kapal juga sudah terpasang dan beragam tombol
dengan bentuk dan warna menunjukkan fungsi yang berbeda.
Ruangan yang paling menarik perhatian adalah
ruangan sangat luas dibagian lambung kapal. “Disinilah nanti tanknya
parkir saat dibawa. Selain tank, bisa juga bawa truk. Nanti keluarnya
lewat pintu hidrolik. Tapi sistem hidroliknya belum terpasang sehingga
pintunya masih belum bisa dibuka,” tutur Dwi selaku satpam PT DRU
Lampung. Berdampingan dengan ruang parkir tank tersebut adalah ruangan
mesin. Aroma logam makin kuat tercium dan udara juga terasa makin panas.
Puas Saibumi.com berkeliling, tampak tiap
ruangan sudah menunjukkan fungsinya. “Ini tinggal memasukkan
barang-barang buat isi ruangannya. Dibereskan sedikit lagi jadi
baguslah,” kata seorang pekerja yang sedang menata perabot dalam sebuah
ruangan tidur berukuran besar.
Pengakuan jujur dari GM Production PT DRU Edy Wiyono,
“Seumur-umur mengerjakan kapal, biasanya ada selang waktu tiga / empat
bulan untuk finishing sebelum mengadakan penyerahan kepada pemiliknya.
Baru kapal ini yang selang waktu antara launching dan pelayaran perdana
dalam bulan yang sama. Berat memang tapi jadi tantangan yang seru.
Pengalaman pertama mengerjakan kapal perang, jadi semua hal dinikmati.
Malah terimakasih dikasih kepercayaan membuat kapal seperti ini. Rasanya
campur aduk yah. Nambah ilmu, pengalaman dan bangga pastinya.”
Kapal perang jenis Landing Shift Tank (LST) KRI Teluk Bintuni
yang dibangun digalangan kapal milik PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung
sudah 95 persen selesai. Kondisi terbaru dari kapal yang khusus
mengangkut tank jenis Leopard tersebut disampaikan oleh General Manager
Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50) kepada Saibumi.com melalui telepon selulernya Kamis, 18 September 2014.
“Kapal sudah 95 persen clear progresnya. Kemudian
sistem navigasi dan komunikasi sudah 75 persen terpasang. Kemarin itu
untuk diesel generator sudah selesai pembebanan (low test). Hasilnya
sesuai dengan yang kami harapkan,” kata Edy tentang perkembangan terbaru
dari kapal yang sedang sandar di dermaga PT DRU yang ada di Panjang
tersebut.
Lebih lanjut Edy menyampaikan bahwa selanjutnya akan diadakan percobaan mesin utama. “Besok kami akan adakan persiapan commissioning main engine (percobaan mesin utama) dan persiapan finishing kamar -kamar. Lalu, masih ada proses finishing interior secara keseluruhan. Jadi masih sangat banyak hal yang harus dibereskan,” paparnya.
Jadwal sea trial (uji coba kapal berlayar), Edy menyebutkan masih belum ada perubahan dari jadwal. “Masih sesuai jadwal tanggal 21 September 2014 kapalnya akan menjalani proses sea trial. Mudah-mudahan tidak ada halangan. Kami rencanakan meninggalkan dermaga PT DRU Lampung pada siang hari,” katanya lagi.
Lebih lanjut Edy menyampaikan bahwa selanjutnya akan diadakan percobaan mesin utama. “Besok kami akan adakan persiapan commissioning main engine (percobaan mesin utama) dan persiapan finishing kamar -kamar. Lalu, masih ada proses finishing interior secara keseluruhan. Jadi masih sangat banyak hal yang harus dibereskan,” paparnya.
Jadwal sea trial (uji coba kapal berlayar), Edy menyebutkan masih belum ada perubahan dari jadwal. “Masih sesuai jadwal tanggal 21 September 2014 kapalnya akan menjalani proses sea trial. Mudah-mudahan tidak ada halangan. Kami rencanakan meninggalkan dermaga PT DRU Lampung pada siang hari,” katanya lagi.
Sumber : Saibumi
No comments:
Post a Comment