Jakarta (MI) : Rencana membuka komando gabungan
yang akan dilakukan TNI mendapat respons positif dari banyak kalangan.
Salah satunya, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq yang menyatakan
dukungannya mengenai rencana TNI dalam membuka komando gabungan dari dua
titik menjadi tiga titik.
“Saya mendukung sekali rencana TNI untuk membuka komando gabungan,
dari dua titik menjadi tiga titik, yang tadinya barat dan timur menjadi
barat, tengah, dan timur. Sehingga jangkauan dan mobilitas TNI kita
menjadi cepat,” kata Mahfudz.
Pasalnya, pembukaan komando gabungan itu merupakan counter terhadap memanasnya situasi keamanan kawasan terkait sengketa Laut Tiongkok Selatan.
Struktur baru yang dinamakan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan
(Kogabwilhan) yang pimpinannya akan dijabat Jenderal bintang tiga,
tinggal menunggu Keputusan Presiden.
Menurut Kementerian Pertahanan, pembentukan Kogabwilhan memang sesuai
dengan kebutuhan operasi dan tidak akan tumpang tindih dengan
komando-komando utama di TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Mahfudz menyampaikan, kawasan yang memanas akan berdampak pada
kondisi ekonomi dan politik. Dalam kondisi ekonomi, Fungsionaris Partai
PKS ini memberi contoh, jika kawasan memanas maka yang paling nyata
terkena dampaknya adalah pelayaran, sehingga menyebabkan beberapa stakeholder terkait merugi.
“Indonesia ini memiliki wilayah-wilayah terdepan, baik darat maupun
lautnya, yang bersinggungan langsung dengan konflik tersebut, maka
penguatan postur pertahanan kita ini menjadi penting,” tambahnya.
Namun, di lain sisi, Mahfudz mengharapkan penyelesaian secara
diplomasi penting menjadi bagian dalam merespons permasalahan tersebut.
“Penguatan postur TNI kita akan menjadi modal utama dalam melakukan diplomasi,” pungkasnya.
Sumber : Jurnalmaritim
No comments:
Post a Comment