Tuesday, April 16, 2013

Perbatasan Indonesia-Filipina Rawan Penyusupan


Manado (MI)Isu penyusupan terorisme pun turut dibahas dalam rapat  Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) RI, Pemerintah Provinsi, TNI, dan Polri di Ruang Rapat Moposat, Kantor Gubernur, Senin (15/4).

Sebagai salah satu dari 7 provinsi kepulauan yang ada di Indonesia, provinsi sulut memiliki  286 pulau, dimana 59 pulau di antaranya berpenghuni, sisanya 227 pulau belum berpenghuni. Wilayah sulut juga  memiliki 11 pulau terluar yang berada di kawasan perbatasan RI, dua pulau diantaranya Miangas dan Marore berbatasan langsung dengan Philipina, 

"Sehingga menempatkan daerah ini sebagai wilayah perbatasan antar negara, serta security belt yang menjadi benteng NKRI," ungkap Wadanlantamal.

Persoalannya kini, dengan bentang laut luas, petugas masih kesulitan mengatasi arus keluar masuk perbatasan.

"Wilayah perbatasan jadi pintu masuk teroris malut, kaltim, sulut. Sulut banyak pulau tak berpenghuni banyak space tempat sementara teroris, menjadi hal yang diwaspadai, ini jadi barang kajian langkah penanganan dan patroli," ungkapnya.

Kemudian, persoalan status warga negara Filipina dan indonesia yang simpang siur. Setidaknya data yang diperoleh menyebutkan ada 20 sampai 30 ribu warga Indonesia yang bermukim di wilayah Filipina, 

"Dikatakan warga Indonesia, tapi tidak tahu bahasa indonessia, tidak tahu indonesia raya," katanya.

Orang-orang Indonesia di Filipina ini setidaknya memegang dokumen warga negara dari Kementerian Luar Negeri, menyebabkan meski bermukim di Filipina mereka bebass keluar masuk ke Wilayah Indonesia, "Dengan modal bahasa Sangihe saja mereka bisa berinteraksi di Tahuna," ungkapnya. 


Sumber : TRIBUNMANADO

1 comment:

  1. Perbatasan antara pilipina dg Indonesia segera dikelola, agar permasalahan penduduk tdk menjadikan permasalahan mendatang dan akan menjadikan konflik baru kedua negara

    ReplyDelete