JAKARTA (MI) :Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, di kantor presiden, Kamis 25 Oktober 2012. Berbagai langkah kerja sama dibicarakan, termasuk di antaranya soal keamanan di Laut China Selatan.
"Bukan hanya kerja sama kita dalam bidang ekonomi, tetapi pada bidang-bidang lainnya juga," kata SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY berharap agar ASEAN dapat mengambil peranan lebih besar dalan isu sengketa Laut China Selatan.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia dan Singapura tidak memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan. Namun, kedua negara memiliki kepentingan sama dalam menjaga stabilitas kawasan.
"Arti penting stabilitas kawasan bagi pelaku ekonomi, kawasan jadi area kerjasama, bukan perebutan kepentingan," kata Faizasyah.
"Bukan hanya kerja sama kita dalam bidang ekonomi, tetapi pada bidang-bidang lainnya juga," kata SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY berharap agar ASEAN dapat mengambil peranan lebih besar dalan isu sengketa Laut China Selatan.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia dan Singapura tidak memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan. Namun, kedua negara memiliki kepentingan sama dalam menjaga stabilitas kawasan.
"Arti penting stabilitas kawasan bagi pelaku ekonomi, kawasan jadi area kerjasama, bukan perebutan kepentingan," kata Faizasyah.
Menurut catatan VIVAnews, belakangan ini China dengan Filipina maupun China dengan Vietnam saling bersitegang soal batas wilayah di sebagian Laut China Selatan. Negara-negara lain pun berkepentingan dan turut merasa memiliki sebagian Laut China Selatan, perairan yang kaya dengan sumber energi dan hasil laut. Mereka adalah Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.
Sebenarnya sudah ada code of conduct yang dirancang ASEAN untuk mencegah perselisihan itu menjadi konflik terbuka yang lebih besar. Namun, belum ada mekanisme permanen yang memuaskan untuk menyelesaikan perselisihan itu.
Sebenarnya sudah ada code of conduct yang dirancang ASEAN untuk mencegah perselisihan itu menjadi konflik terbuka yang lebih besar. Namun, belum ada mekanisme permanen yang memuaskan untuk menyelesaikan perselisihan itu.
Sebelumnya, Shanmugam bertemu Menlu RI Marty Natalegawa di Yogyakarta, Rabu 24 Oktober 2012. Dalam pertemuan itu, Shanmugam menyambut baik prakarsa Menlu RI tentang Zero Draft Code of Conduct sekaligus mengapresiasi peran Indonesia dalam mengelola isu Laut China Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu sependapat bahwa RI-Singapura secara keseluruhan menikmati hubungan dan kerjasama yang dekat dan semakin menguat. Hal tersebut antara lain tercermin dari semakin meningkatnya angka perdagangan.
“Singapura juga merupakan investor terbesar di Indonesia,” tegas Marty dalam jumpa pers bersama Menlu Singapura usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu sependapat bahwa RI-Singapura secara keseluruhan menikmati hubungan dan kerjasama yang dekat dan semakin menguat. Hal tersebut antara lain tercermin dari semakin meningkatnya angka perdagangan.
“Singapura juga merupakan investor terbesar di Indonesia,” tegas Marty dalam jumpa pers bersama Menlu Singapura usai pertemuan.
Sumber : Vivanews
No comments:
Post a Comment