Islam Times (MI) : Pertengahan juli kemarin, Kapal Perang Navy USS BENFOLD milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, selama selama 4 hari.
“Kerjasama” Indonesia dengan Amerika AS, utamanya kerjasama masalah militer dari hari ke hari semakin mesra. Indonesia menjadi “perhatian serius” Amerika, mulai dari seringnya latihan perang bersama hingga pembelian alutista berbungkus hibah.
Jumat (19/10/2012) kemarin, Kapal USS Green Bay (LPD-20) milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dilengkapi peralatan canggih bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali. Kapal berbobot 28 ribu ton dengan panjang 208,5 meter itu awalnya berlayar mulai dari pangkalan AL di California menuju Pearl Habour ke Timor Leste sebelum akhirnya tiba di Bali.
Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya malah memuji habis kapal AS ini dan berkeinginan supaya Indonesia bisa membelinya. "Kapal ini sangat bagus. Kita harapkan ke depan Indonesia bisa membeli kapal seperti ini. Selama berada di Bali TNI AL kita dan AS akan ada banyak kerja sama," ujar Suarjaya.
Putn AM Browne, selaku Commanding Officer UUS Green Bay (LPD-20) beralasan kapal yang dibuat pada tahun 2005 dan dioperasikan tahun 2009 itu tak diperuntukkan di zona perang. "Kapal ini hanya kapal pendukung bagi perang. Kapal ini untuk kapal latih," ungkap Browne.
Anehnya, Browne sendiri mengaku, jika pasukan AL AS yang membawa pasukan hingga seribuan prajurit itu tidak tahu misi apalagi setelah dari Bali. "Hari Minggu kami berangkat. Kami sendiri belum tahu tujuan kami selanjutnya setelah dari Bali. Nanti kami akan menerima perintah pada hari Minggu itu. Kapal ini tidak terlibat perang, hanya berlatih. Kapal ini setting terlibat dalam misi kemanusiaan," imbuh Browne.
Pertengahan juli (12/07/2012), kemarin pun, Kapal Perang Navy USS BENFOLD milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kembali merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, selama selama 4 hari.
Kapal perang itu panjangnya 54 meter dengan bobot sekitar 8900 ton dan dilengkapi persenjataan canggih seperti rudal anti pesawat, rudal anti kapal selam, dan rudal anti kapal perang.
Kedatangan kapal yang berangkat langsung dari San Diego itu, lagi-lagi memakai alasan yang sama, bukan untuk berperang; hanya kunjungan ke kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia.
"Keberadaan kami di Indonesia hanya di Bali saja. Kami tidak akan pergi ke wilayah lain di Indonesia," ujar Kapten Kapal Adrian Jansen di sela-sela kunjungannya. Selain mengunjungi sejumlah kawasan wisata di Bali dan menemui beberapa pejabat setempat, personel kapal Perang Navy USS BENFOLD yang berjumlah 280 orang ini akan melakukan latihan bersama pasukan TNI-AL.
Saat itu, Danlanal Denpasar I Wayan Suarjaya menjelaskan, "Materi latihan bersama tersebut mencakup manuver taktis, sistem komunikasi serta prosedur penyelamatan lainnya," jelasnya.
I Wayan Suarjaya menjelaskan, TNI-AL akan menyertakan KRI Hasan Basri dan KRI Uling dalam latihan ini. Suarjaya berharap latihan ini akan memberi pengalaman berharga serta meningkatkan keahlian dan profesionalisme pasukan TNI-AL.
Mengutip laman Intelijen.co.id, apakah kapal perang AS ini semata-mata hanya melakukan kunjungan resmi dan melakukan latihan perang belaka? Dengan peralatan perang asimetris yang dibawanya? Yang bisa meluluhlantakkan Bali dalam hitungan menit? Kapal perang itu hanya melakukan silaturahmi?
Terlampau sulit untuk tidak curiga hilir mudik kapal perang-kapal perang AS yang sudah menjadikan perairan Indonesia sebagai jumbleng bagi mereka.
Sebagaimana pernah diberitakan Islam Times (Kapal Canggih TNI AL Terbakar, Sabotase?), Indonesia sendiri mampu memproduksi kapal perang canggih meski beda kelas. KRI Klewang terbakar di Pangkalan TNI AL, Banyuwangi. Kapal itu diproduksi PT Lundin Industry Invest, perusahaan lokal yang lokasinya dekat sekali dengan Bali.
Jumat (19/10/2012) kemarin, Kapal USS Green Bay (LPD-20) milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dilengkapi peralatan canggih bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali. Kapal berbobot 28 ribu ton dengan panjang 208,5 meter itu awalnya berlayar mulai dari pangkalan AL di California menuju Pearl Habour ke Timor Leste sebelum akhirnya tiba di Bali.
Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya malah memuji habis kapal AS ini dan berkeinginan supaya Indonesia bisa membelinya. "Kapal ini sangat bagus. Kita harapkan ke depan Indonesia bisa membeli kapal seperti ini. Selama berada di Bali TNI AL kita dan AS akan ada banyak kerja sama," ujar Suarjaya.
Putn AM Browne, selaku Commanding Officer UUS Green Bay (LPD-20) beralasan kapal yang dibuat pada tahun 2005 dan dioperasikan tahun 2009 itu tak diperuntukkan di zona perang. "Kapal ini hanya kapal pendukung bagi perang. Kapal ini untuk kapal latih," ungkap Browne.
Anehnya, Browne sendiri mengaku, jika pasukan AL AS yang membawa pasukan hingga seribuan prajurit itu tidak tahu misi apalagi setelah dari Bali. "Hari Minggu kami berangkat. Kami sendiri belum tahu tujuan kami selanjutnya setelah dari Bali. Nanti kami akan menerima perintah pada hari Minggu itu. Kapal ini tidak terlibat perang, hanya berlatih. Kapal ini setting terlibat dalam misi kemanusiaan," imbuh Browne.
Pertengahan juli (12/07/2012), kemarin pun, Kapal Perang Navy USS BENFOLD milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kembali merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, selama selama 4 hari.
Kapal perang itu panjangnya 54 meter dengan bobot sekitar 8900 ton dan dilengkapi persenjataan canggih seperti rudal anti pesawat, rudal anti kapal selam, dan rudal anti kapal perang.
Kedatangan kapal yang berangkat langsung dari San Diego itu, lagi-lagi memakai alasan yang sama, bukan untuk berperang; hanya kunjungan ke kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia.
"Keberadaan kami di Indonesia hanya di Bali saja. Kami tidak akan pergi ke wilayah lain di Indonesia," ujar Kapten Kapal Adrian Jansen di sela-sela kunjungannya. Selain mengunjungi sejumlah kawasan wisata di Bali dan menemui beberapa pejabat setempat, personel kapal Perang Navy USS BENFOLD yang berjumlah 280 orang ini akan melakukan latihan bersama pasukan TNI-AL.
Saat itu, Danlanal Denpasar I Wayan Suarjaya menjelaskan, "Materi latihan bersama tersebut mencakup manuver taktis, sistem komunikasi serta prosedur penyelamatan lainnya," jelasnya.
I Wayan Suarjaya menjelaskan, TNI-AL akan menyertakan KRI Hasan Basri dan KRI Uling dalam latihan ini. Suarjaya berharap latihan ini akan memberi pengalaman berharga serta meningkatkan keahlian dan profesionalisme pasukan TNI-AL.
Mengutip laman Intelijen.co.id, apakah kapal perang AS ini semata-mata hanya melakukan kunjungan resmi dan melakukan latihan perang belaka? Dengan peralatan perang asimetris yang dibawanya? Yang bisa meluluhlantakkan Bali dalam hitungan menit? Kapal perang itu hanya melakukan silaturahmi?
Terlampau sulit untuk tidak curiga hilir mudik kapal perang-kapal perang AS yang sudah menjadikan perairan Indonesia sebagai jumbleng bagi mereka.
Sebagaimana pernah diberitakan Islam Times (Kapal Canggih TNI AL Terbakar, Sabotase?), Indonesia sendiri mampu memproduksi kapal perang canggih meski beda kelas. KRI Klewang terbakar di Pangkalan TNI AL, Banyuwangi. Kapal itu diproduksi PT Lundin Industry Invest, perusahaan lokal yang lokasinya dekat sekali dengan Bali.
No comments:
Post a Comment