Naypyitaw (MI) : Wakil Menhan RI Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoedin bertemu Mendagri
Myanmar Letjen Ko Ko di Naypyitaw, Jumat, untuk kunjungan kehormatan
sekaligus membicarakan kerja sama di bidang pertahanan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Sjafrie didampingi Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, Kabaharkam Polri Komjen Pol Putut Bayuseno, Irjen Kemhan Marsdya TNI Ismono Widjajanyo, sejumlah petinggi Kementerian Pertahanan, dan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Judy Harianto dan Silmy Karim.
Sementara Ko Ko didampingi Deputi Mendagri Kyow Kyow Tin dan Kapolri Myanmar Zar Win serta sejumlah pejabat teras kementerian.
Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Sisriadi menambahkan, dalam pertemuan tersebut Sjafrie meminta Putut untuk menceritakan pengalaman Polri menangani pengamanan agenda besar seperti pemilu dan mengantisipasi unjuk rasa.
Hal itu katanya, terkait dengan rencana Myanmar menggelar pemilu pada Oktober 2015.
Sebelum pertemuan, berlangsung "display" dan presentasi hasil industri pertahanan Indonesia yang disampaikan para pimpinan 10 perusahaan industri pertahanan.
Presentasi yang dipimpin Silmy Karim itu disampaikan di hadapan Kyow KyowTin, Zar Win, dan para petinggi kepolisian Myanmar.
Kepolisian Myanmar berada di Kementerian Dalam Negeri.
Ko Ko juga sempat menyaksikan display produk dari PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL, dan sejumlah perusahaan swasta seperti PT Saba Wijaya Persada yang memproduksi perlengkapan personel polisi seperti rompi antipeluru, helm dan tameng antihuru-hara.
Sjafrie dalam kesempatan sebelumnya mengatakan kunjungan kerjanya ke Myanmar 11-13 September 2014 dengan membawa produsen industri pertahanan adalah agar para petinggi militer dan pemerintahan Myanmar mendapat informasi hasil produksi industri pertahanan secara langsung.
Berbagai alat perlengkapan pertahanan keamanan (alpalhankam) serta perlengkapan personel militer serta kepolisian, yang dibutuhkan Myanmar dapat disaksikan dan ditanyakan lebih lanjut.
Kyow Kyow Tin memang sempat menanyakan soal harga dan kualitas serta daya tahan.
Pertemuan Wamenhan RI dan Mendagri Myanmar diakhiri dengan penyerahan cendera mata miniatur hasil produksi industri pertahanan Indonesia dari para pimpinan perusahaan industri pertahanan kepada Ko Ko.
Dalam pertemuan tersebut, Sjafrie didampingi Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, Kabaharkam Polri Komjen Pol Putut Bayuseno, Irjen Kemhan Marsdya TNI Ismono Widjajanyo, sejumlah petinggi Kementerian Pertahanan, dan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Judy Harianto dan Silmy Karim.
Sementara Ko Ko didampingi Deputi Mendagri Kyow Kyow Tin dan Kapolri Myanmar Zar Win serta sejumlah pejabat teras kementerian.
Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Sisriadi menambahkan, dalam pertemuan tersebut Sjafrie meminta Putut untuk menceritakan pengalaman Polri menangani pengamanan agenda besar seperti pemilu dan mengantisipasi unjuk rasa.
Hal itu katanya, terkait dengan rencana Myanmar menggelar pemilu pada Oktober 2015.
Sebelum pertemuan, berlangsung "display" dan presentasi hasil industri pertahanan Indonesia yang disampaikan para pimpinan 10 perusahaan industri pertahanan.
Presentasi yang dipimpin Silmy Karim itu disampaikan di hadapan Kyow KyowTin, Zar Win, dan para petinggi kepolisian Myanmar.
Kepolisian Myanmar berada di Kementerian Dalam Negeri.
Ko Ko juga sempat menyaksikan display produk dari PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL, dan sejumlah perusahaan swasta seperti PT Saba Wijaya Persada yang memproduksi perlengkapan personel polisi seperti rompi antipeluru, helm dan tameng antihuru-hara.
Sjafrie dalam kesempatan sebelumnya mengatakan kunjungan kerjanya ke Myanmar 11-13 September 2014 dengan membawa produsen industri pertahanan adalah agar para petinggi militer dan pemerintahan Myanmar mendapat informasi hasil produksi industri pertahanan secara langsung.
Berbagai alat perlengkapan pertahanan keamanan (alpalhankam) serta perlengkapan personel militer serta kepolisian, yang dibutuhkan Myanmar dapat disaksikan dan ditanyakan lebih lanjut.
Kyow Kyow Tin memang sempat menanyakan soal harga dan kualitas serta daya tahan.
Pertemuan Wamenhan RI dan Mendagri Myanmar diakhiri dengan penyerahan cendera mata miniatur hasil produksi industri pertahanan Indonesia dari para pimpinan perusahaan industri pertahanan kepada Ko Ko.
Sumber : Ciputranews
No comments:
Post a Comment