Jakarta (MI) : Selain sebagai satuan elit yang begitu
dikenal di kancah dunia Internasional, Pasukan Pengamanan Presiden
(Paspampres) juga berupaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia
kepada masyarakat dunia. Karena itu, Paspampres selalu berupaya merekrut
prajurit terbaik dari satuan jajaran TNI di seluruh pelosok tanah air
sebagai anggotanya. Paspampres menyadari bahwa pelaksanaan tugasnya
bukan semata demi mencapai tujuan pengamanan VVIP, melainkan juga
sebagai representasi cerminan karakter bangsa Indonesia sebagai negara
yang besar, berbudaya dan tangguh.
Dalam rekruitmen, Paspampres tidak
pernah memandang latar belakang suku dan budaya, namun didasarkan pada
kualitas individu. Untuk itu, setiap prajurit TNI baik pria maupun
wanita memiliki peluang sama untuk bisa bergabung dan mengabdi di
Paspampres. Keragaman latar belakang suku dan budaya yang dimiliki
anggota Paspampres menjadi sebuah inspirasi berharga, seperti halnya
kisah inspiratif Prada Sadrak Mansai.
Prada Sadrak Mansai merupakan putra
daerah Papua. Ia berasal Desa Wadapi, Pulau Yapen, Papua. Putra Papua
yang satu ini harus rela menempuh waktu perjalanan sekitar lima hari
lima belas jam untuk bisa menginjakan kakinya di Ibu Kota Jakarta,
tempat dimana Ia bertugas sekarang. Desa kelahiran Sadrak jauh dari
suasana germelap Ibu Kota. Sadrak sendiri mengakui, kehidupan masyarakat
di kampungnya masih sangat tradisional. Terbatasnya akses transportasi
dan jarak tempuh menjadi sebab utama.
Namun demikian, Sadrak pantang berputus
asa. Semangatnya terus berkobar untuk menjadi pemuda yang lebih berguna
bagi bangsa dan negaranya. Semangatnya semakin tersulut ketika
menyaksikan tetangganya yang terlebih dahulu menjadi prajurit TNI pulang
kampung berseragam loreng lengkap dengan atributnya. Ia juga kagum
melihat semangat dan kekompakan anggota TNI yang saat itu bertugas tak
jauh dari desanya. Motivasi ini terus mendorong Sadrak untuk terus
berjuang agar menjadi prajurit TNI. Seperti gayung bersambut, cita-cita
Sadrak pun tercapai. Berbekal kesungguhan dalam melaksanakan tugas telah
mengantarnya terpilih menjadi anggota Paspampres.
Pada awalnya Sadrak merasa takut, kikuk
dan canggung, apalagi ketika menjalankan tugasnya mengharuskan dirinya
berdekatan dengan Kepala Negara. Namun seiring berjalannya waktu, Ia
mulai terbiasa dengan dinamika penugasan di lingkungan Paspampres.
Baginya, bisa terpilih menjadi anggota Paspampres adalah sesuatu yang
luar biasa, terlebih lagi dapat berdekatan dengan Presiden. Hal ini
merupakan anugerah baginya.
Sampai kapanpun Sadrak bertekad untuk
terus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Itu semua sebagai bentuk
rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan anugerah luar biasa
kepadanya. “Bersyukur pada Tuhan, berterimakasih pada orang tua,
berterima kasih kepada pimpinan Paspampres atas apa yang dipercayakan
kepada Saya. Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk
Paspampres, bangsa dan negara”, ujar Prada Sadrak.
Sadrak tidak ingin hanya dirinya yang
merasakan kebahagiaan dan kebanggaan. Ia berharap dapat menginspirasi
putra-putri daerah lainnnya untuk bisa merasakan kebahagiaan dan
kebanggaan seperti apa yang Ia alami. “Selalu berdoa, belajar serta
bekerja keras demi meraih prestasi dan cita-cita. Jangan berkecil hati.
Tidak ada perbedaan diantara kita. Semua adalah warga negara Indonesia”,
imbuh Sadrak dengan penuh semangat.
Sumber : Paspampres
No comments:
Post a Comment