BANDUNG (MI) : PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan rancang bangun dan
subkontraktor pesawat terbang bakal menggandeng PT Dirgantara
Indonesia (PT DI) dan Pemprov Jawa Barat, untuk membangun pesawat
komersial R80.
Untuk penjajakan kerja sama tersebut, RAI, Pemprov Jabar, dan PT DI menggelar pertemuan di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (10/9/2014).
Ilham Habibie, Komisaris PT RAI yang juga anak BJ Habibie,
mengatakan, pesawat canggih ini akan diproduksi di Jabar. Rencananya,
kata Ilham, pembuatan R80 akan melibatkan PT DI dan Pemprov Jabar.Untuk penjajakan kerja sama tersebut, RAI, Pemprov Jabar, dan PT DI menggelar pertemuan di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (10/9/2014).
Menurut Ilham, dalam pertemuan di Gedung Pakuan itu juga dibahas komposisi saham dalam pembuatan pesawat R80 tersebut. Namun berapa persentasenya, sampai kemarin masih dalam pembahasan. Adapun teknisnya saham itu bisa oleh individu, perusahaan, bahkan koperasi.
"R80 memiliki kemampuan terbang di atas 20.000 kaki dan mempunyai kapasitas penumpang yang cukup besar. Biaya pembuatan pesawat canggih ini sekitar 500.000 sampai 700.000 dollar AS untuk engineering, prototipe, dan pengujian pesawat terbang baik di darat maupun udara," kata Ilham di Gedung Pakuan, kemarin.
Jika tak ada aral melintang, R80 diperkirakan rampung penyelesaiannya pada tahun 2018. Rencananya, pesawat dengan 80 tempat duduk itu akan melakukan penerbangan perdana di Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Malajengka, pada 2018.
Di tempat yang sama, BJ Habibie mengatakan bangsa Indonesia mampu membuat pesawat terbang sendiri. Buktinya, kata Habibie, bangsa Indonesia mampu memproduksi pesawat N250 yang dapat terbang pada tahun 1995.
"Wilayah Indonesia tidak bisa hanya dihubungkan dengan kereta api, mobil, atau kendaraan darat lainnya. Pesawat terbang sangat bermanfaat untuk kondisi geografis di Indonesia. Populasi penduduk di Indonesia sangat banyak dan wilayah Indonesia terdiri dari 17.000 pulau, tentu dibutuhkan transportasi yang bukan hanya transportasi darat. Maka dari itu, pesawat sangatlah penting," kata Habibie.
Selain itu, kata Habibie, ia berharap PT DI dapat kembali berjaya seperti dulu. Satu-satunya cara untuk kembali berjaya, kata Habibie, adalah memproduksi pesawat terbang sendiri.
Sementara Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, menyambut baik presentasi yang disampaikan oleh PT RAI. Menurut Aher, suatu kehormatan bagi Pemprov Jabar diajak bekerja sama dalam pembuatan pesawat komersial tersebut.
"Kita dapat kehormatan dari Pak BJ Habibie, Pak Ilham Habibie, dan PT RAI yang memaparkan teknologi tingkat tingginya di Jabar. Kita punya harapan semoga bisa membantu program ini. Kita berharap tahun 2018 pesawat canggih R80 akan selesai dan terbang perdana di Jabar. PT DI sendiri ada di Jabar, maka kita sangat mengapresiasi langkah ini," kata Aher.
Menurut Aher, ini mimpi besar yang harus terwujud. PT RAI, kata Aher, secara terbuka menjalin kerja sama dengan Pemprov Jabar. Selain Pemprov Jabar, kata Aher, masyarakat dan pengusaha yang memiliki rasa nasionalisme tinggi diharapkan ikut bergabung untuk memiliki saham pada pembuatan pesawat canggih R80.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment