BOGOR (MI) : Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke kawasan Indonesia
Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin
(8/9/2014).
Di kawasan ini, SBY meninjau tiga tempat sekaligus, yakni Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, gedung Badan Nasional Pemberantasan Terorisme, dan gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Awalnya SBY mengunjungi gedung Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan yang diresmikannya pada April lalu. Di gedung ini, SBY meninjau perkembangan pusat pendidikan bahasa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh memaparkan sejumlah kegiatan, seperti pelatihan bahasa asing hingga pendalaman bahasa Indonesia bagi pasukan perdamaian yang belajar di kawasan IPSC.
Selanjutnya, Presiden SBY yang didampingi sejumlah menteri dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman serta Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan kunjungannya ke gedung baru BNPT. Di gedung itu, Presiden SBY diperlihatkan sebuah maket kompleks BNPT yang sudah dibangun.
Kompleks itu terdiri dari pusat latihan simulasi penanggulangan teroris, seperti pembajakan pesawat hingga kereta api, pusat perundingan damai sebagai fasilitas upaya deradikalisasi, hingga tahanan khusus teroris.
Perjalanan selanjutnya, Presiden SBY akan meneruskan kunjungan ke gedung BNPB yang juga masih ada di dalam kompleks IPSC. Di sana, Presiden beserta rombongan akan menyaksikan hasil latihan petugas BNPB dalam mengatasi bencana.
Kawasan IPSC ini merupakan gagasan Presiden RI yang muncul sepulang bertugas dari Bosnia pada 1996. Di dalamnya, dibangun fasilitas Pelatihan Pasukan Penjaga Perdamaian dunia, antara lain Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Pusat Pasukan Siaga, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Pertahanan Indonesia, serta Pusat Olahraga Militer.
Di kawasan ini, SBY meninjau tiga tempat sekaligus, yakni Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, gedung Badan Nasional Pemberantasan Terorisme, dan gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Awalnya SBY mengunjungi gedung Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan yang diresmikannya pada April lalu. Di gedung ini, SBY meninjau perkembangan pusat pendidikan bahasa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh memaparkan sejumlah kegiatan, seperti pelatihan bahasa asing hingga pendalaman bahasa Indonesia bagi pasukan perdamaian yang belajar di kawasan IPSC.
Selanjutnya, Presiden SBY yang didampingi sejumlah menteri dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman serta Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan kunjungannya ke gedung baru BNPT. Di gedung itu, Presiden SBY diperlihatkan sebuah maket kompleks BNPT yang sudah dibangun.
Kompleks itu terdiri dari pusat latihan simulasi penanggulangan teroris, seperti pembajakan pesawat hingga kereta api, pusat perundingan damai sebagai fasilitas upaya deradikalisasi, hingga tahanan khusus teroris.
Perjalanan selanjutnya, Presiden SBY akan meneruskan kunjungan ke gedung BNPB yang juga masih ada di dalam kompleks IPSC. Di sana, Presiden beserta rombongan akan menyaksikan hasil latihan petugas BNPB dalam mengatasi bencana.
Kawasan IPSC ini merupakan gagasan Presiden RI yang muncul sepulang bertugas dari Bosnia pada 1996. Di dalamnya, dibangun fasilitas Pelatihan Pasukan Penjaga Perdamaian dunia, antara lain Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Pusat Pasukan Siaga, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Pertahanan Indonesia, serta Pusat Olahraga Militer.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment