Arizona (MI) : TNI AU kembali mengirimkan para penerbang tempurnya ke Amerika
Serikat terkait program pengadaan pesawat tempur F-16 C/D 52ID “Peace
Bima Sena II”. Sejak tanggal 26 Agustus 2014 hingga 13 September 2014
enam penerbang F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi mengikuti
latihan konversi “Differential Training Batch II “untuk mendapat
kualifikasi penerbang F-16 C/D 52ID. Latihan diselenggarakan di Wing
Tempur 162 yang berada dibawah Pangkalan Air National Guard di Tucson
AFB Arizona.
Keenam penerbang TNI AU yang berlatih di Arizona adalah Mayor.Pnb.Nur
“Racer” Alimi (36), Mayor. Pnb.Agus “Wolverine” Dwi Aryanto (33),
Kapt.Pnb.Gigih “Badger” Pratama (28), Kapt.Pnb.Yunianto “Wolfhound”
Wibowo (29), Lettu.Pnb.Ferry “Fierce” Rahman (29) dan Lettu.Pnb.Yususf
“Adder” Atmaraga (27). Dalam latihan ini para penerbang kita hanya
menjalani Ground Training karena sudah memiliki jam terbang cukup banyak
di pesawat F-16 Block 15 OCU TNI AU, selanjutnya untuk latihan terbang
dengan pesawat F-16 C/D 52ID akan dilaksanakan di Lanud Iswahyudi
Madiun.
Tucson AFB adalah markas dari Fighter Wing 162 yang membawahi tiga
skadron tempur yang terdiri dari Fighter Squadron 148, 152 dan 195 yang
selain menjadi skadron National Guard juga bertugas menyelenggarakan
kursus transisi serta konversi bagi para calon penerbang F-16 C/D di
jajaran Air National Guard dan AU Internasional.
Seperti enam penerbang F-16 TNI AU terdahulu maka para penerbang
kali ini juga tidak mengikuti pelajaran “basic system” pesawat karena
dasar sistem pesawat Block 25 yang menjadi “bahan dasar” F-16 52ID
hampir sama dengan pesawat block 15 kita. Para penerbang lebih
memperdalam penguasaan system avionic dan taktik penggunaan system
persenjataan yang sebagian cukup berbeda antara system avionic 52ID
dengan pesawat block 15 OCU. Para penerbang juga melaksanakan latihan
simulator untuk mempelajari “switchology” pesawat, emergency procedures
serta beberapa taktik dan tehnik dasar penggunaan peralatan avionic dan
senjata udara modern yang bisa diangkut F-16 C/D 52ID.
Perbedaan yang sangat mendasar dengan pesawat F-16 A/B adalah pesawat
F-16 C/D 52ID dilengkapi sistem MMC 7000A (Modular Mission Computer)
Tape 5 sekelas Block 52+ sebagai jantung dan otak avionic pesawat ,
disamping Multi Function Display berwarna, Data link 16, Radar, Stores
Management System terbaru, system Embedded GPS & INS yang canggih
dan memungkinkan pesawat melepas bom JDAM dengan kendali GPS, Radio Have
Quick II untuk kerahasiaan komunikasi dan data, Missile Warning System,
Jammer System dan Electronic Warfare System modern untuk misi SEAD
(Suppression Of Enemy Air Defence) terhadap radar dan rudal pertahanan
udara lawan. Pesawat F-16 C/D Block 52ID ini memungkinkan kita untuk
sanggup bertempur siang dan malam disegala kondisi cuaca dan segala
macam sasaran, dengan hampir semua senjata udara ke udara dan udara ke
darat canggih barat saat ini.
Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU dalam program “Peace Bima Sena II”
adalah pesawat F-16 Block 25 USAF yang telah menjalani program “The
Common Configuration Implementation Program” (CCIP) seperti yang
dijalani semua pesawat F-16 CD Blok 40/42/50/52 milik USAF agar sesuai
standar terbaru Blok-50/52+ USAF. Semua pesawat F-16 52ID TNI AU juga
menjalani penguatan struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR
(Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat
bertambah menjadi lebih dari 10.000 jam, sehingga pesawat bisa dipakai
selama minimal 10 tahun lagi. Setelah itu pesawat bisa menjalani
Service Life Extension Program (SLEP) yang akan menambah umur rangka
pesawat sekitar 2000 jam atau 10 tahun masa pakai. Pada saat usia pakai
F-16 C/D 52 ID berakhir maka pengalaman, taktik dan tehnik yang didapat
bisa dimanfaatkan untuk mengoperasikan armada pesawat tempur modern
generasi 4.5 atau generasi ke 5 masa depan kita.
Sebelumnya tiga pesawat F-16 C/D 52ID sudah melakukan penerbangan
dari Anderson AFB Guam ke Lanud Iswahjudi Madiun dan mendarat dengan
selamat pada hari Kamis tanggal 24 Juli 2014 silam. Selanjutnya
meskipun jajaran F-16 “dual seat” seluruh dunia sedang mengalami
permasalahan pada struktur “longeron” cockpit namun pesawat kita sudah
menjalani perbaikan dan diharapkan pada akhir September dua pesawat
lagi akan tiba di Lanud Iswahjudi bersamaan dengan rencana peresmian
Skadron Udara 16 di Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru.
Armada baru pesawat F-16 C/D 52ID merupakan jembatan untuk membawa
kekuatan udara Indonesia selangkah lebih maju, mampu menghasilkan
penerbang dan tehnisi yang mahir menguasai pesawat dengan generasi lebih
maju, dan juga membawa segenap jajaran Angkatan Udara kita menguasai
tehnologi, manajemen dan taktik pertempuran udara modern. Dengan
kemampuan yang canggih memungkinkan kekuatan udara siap menjadi bagian
dari operasi gabungan TNI untuk beroperasi di darat, laut dan udara.
Kehadiran skadron F-16 C/D 52ID ini akan peningkatan kemampuan Air Power
atau Kekuatan Dirgantara agar mampu melindungi Keamanan Nasional
Indonesia.
Sumber : TNI AU
No comments:
Post a Comment