Pasuruan (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio meresmikan Airstrip
atau Lapangan Terbang TNI AL “R.E.B.O. Tjokroadiredjo”, di area Pusat
Latihan Tempur (Puslatpur), Komando Latihan Marinir (Kolatmar), Grati,
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu, (10/9).
Lapangan
Terbang R.E.B.O. Tjokroadiredjo Grati dibangun sejak tahun 2009 di atas
lahan TNI AL yang berlokasi di kawasan Grati Pasuruan seluas 3.600 Ha
yang saat ini berfungsi sebagai kawasan Pusat Latihan Tempur Korps
Marinir TNI AL. Lapangan terbang ini memiliki runway dengan panjang 1.200 meter dan lebar 30 meter, dilengkapi taxiway, apron, clear way, dua gedung perkantoran, gedung PMK, sistem drainase, pagar pengamanan, serta sarana lainnya.
Dalam
sambutannya, Kasal mengatakan bahwa lapangan terbang yang diberi nama
“Lapangan Terbang R.E.B.O. Tjokroadiredjo” tersebut merupakan bentuk
penghormatan atas jasa para pendiri Penerbangan TNI Angkatan Laut.
R.E.B.O. Tjokroadiredjo merupakan sosok penerbang pesawat jet tempur
pertama TNI AL yang gigih dan ulet. “Beliau dikenal sebagai pendiri
Penerbangan TNI AL, dan turut mewujudkan pendirian Pangkalan Udara
Angkatan Laut Waru (Pualwa) tahun 1956, yang kini lebih dikenal sebagai
Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, serta berjasa di berbagai
operasi yang digelar TNI Angkatan Laut,” ujar Kasal.
Lebih
lanjut Kasal menyampaikan bahwa maksud dari pembangunan lapangan terbang
di Grati, Pasuruan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan
sarana prasarana latihan bagi penerbang TNI AL, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan teknis dan taktisnya secara optimal. Hal ini
mengingat tingginya operasional dan air traffic di Bandara
Internasional Juanda, yang menjadi kendala bagi pelatihan penerbang di
jajaran Pusat Penerbangan Angkatan Laut Puspenerbal.
“Dengan
diresmikannya lapangan terbang ini akan lebih mengoptimalkan kawasan
latihan Korps Marinir yang terintegrasi dengan operasional pesawat udara
dan KRI. Sesuai rencana tata ruang kawasan latihan, area Puslatpur,
Kolatmar ini akan terus dikembangkan menjadi tempat latihan integrasi
Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang ideal, terdiri dari KRI,
Pesawat Udara, Pangkalan, dan Marinir, yang tanpa adanya hambatan
penerbangan komersial, sehingga memudahkan dalam melaksanakan latihan
tempur secara lengkap yang pada akhirnya dapat mewujudkan TNI AL yang
handal dan disegani serta berkelas dunia, “ tambahnya.
Pembangunan
lapangan terbang telah melewati kelaikan konstruksi sebagai fasilitas
labuh pesawat udara. Dalam pelaksanaan verifikasi kelaikan konstruksi,
disamping mengerahkan tim kelaikan internal TNI AL, juga melibatkan
instansi profesional terkait lainnya, antara lain: uji material base coarse oleh Laboratorium Mektan ITS, uji CBR lapisan pondasi runway oleh Laboratorium Mektan Universitas Brawijaya, uji mix formula aspalt concrete oleh LPPM ITS, serta uji kerataan permukaan runway dan uji kesesatan permukaan runway oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Kementerian Pekerjaan Umum.
Program pembangunan kekuatan bidang Penerbangan TNI AL hingga tahun 2024 difokuskan pada kekuatan udara baik fixed wing maupun rotary wing yang memiliki kemampuan striking force dalam
operasi laut dan dapat diintegrasikan dengan kapal perang (KRI),
sehingga memiliki keandalan dalam operasi dan memberikan daya tangkal
yang signifikan di kawasan.
Disamping
kebutuhan pesawat udara, Penerbangan TNI AL juga membutuhkan pangkalan
sebagai pengendali dan pendukung operasional pesawat. Kedepan sebagai
bagian dari rencana pembentukan 3 Kogabwilhan dan 3 Komando Armada
Kawasan, maka TNI AL juga akan dibentuk Wing Udara-3 dan beberapa
Lanudal sesuai dengan perkembangan lingkungan stretegis serta potensi
arah datangnya ancaman.
Peresmian lapangan terbang tersebut dimeriahkan oleh atraksi free fall (terjun bebas) 14 personel Korps Marinir dari Batalyon Taifib-1 dan fly pass
pesawat terbang Puspenerbal. Ke empat belas peterjun dibawah pimpinan
Lettu Marinir Alamsyah tersebut delapan peterjun melaksanakan penerjunan
ketepatan mendarat, empat peterjun yaitu melaksanakan penerjunan Canopy Relative Work (CRW) dan dua peterjun lainnya membawa banner TNI AL dan banner Puspenerbal.
Aksi prajurit pilihan Batalyon Taifib-1 Marinir yang dikomandani Mayor
Marinir Fredy Ardianzah tersebut mendapat sambutan meriah dari para
undangan dan masyarakat yang menyaksikan disekitar lokasi acara.
Turut
hadir dalam peresmian tersebut Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono,
Aspam Kasal Laksda TNI I Putu Yuli Adnyana, Aspers Kasal Laksda TNI
Djoko Teguh Wahojo, Aslog Kasal Laksma TNI Ir. Harry Pratomo,
Pangarmatim Laksda TNI Sri M. Darojatim, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A.
Faridz Washington, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun
Situmorang, Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir, pejabat Teras TNI
AL dan pejabat TNI, Polri, Sipil serta para tokoh masyarakat dan agama
Kabupaten Pasuruan.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment