JAKARTA (MI) : Dalam waktu dekat Bandara
Juanda, Surabaya kemungkinan akan ditutup sementara untuk penerbangan
sipil. Pasalnya, bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero)
tersebut bakal digunakan untuk perayaan Hari Ulang Tahun Ke-69 Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
Trikora Harjo, General Manager Bandara Internasional Juanda,
mengatakan mulai 26 September hingga 30 September secara bertahap
sekitar 219 pesawat militer akan memenuhi Bandara Juanda. Rencananya,
ratusan pesawat militer tersebut akan memenuhi 10 parking stand di
Terminal 1 dan Terminal 2.
Jika pesawat sudah terkumpul di Juanda, maka mulai 26 September
hingga 30 September TNI bakal menggelar latihan secara parsial. TNI
mulai menggelar latihan gabungan pada 1 Oktober-4 Oktober. "Tanggal 5-6
Oktober latihan diliburkan, kemudian pelaksanaan pada 7 Oktober."
"Latihan militer bakal dilakukan mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00
WIB. Jika keputusan ini sudah final maka selama latihan tersebut,
penerbangan sipil bakal ditiadakan di Juanda. Bandara kembali dibuka
setelah pukul 14.00. Tapi, kemungkinan besar Juanda benar-benar ditutup
pada 3-4 Oktober 2014 yaitu saat gladi bersih pelaksanaan HUT TNI,"
ujarnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (6 /9/2014).
Tri menjelaskan, berdasarkan rapat dengan Otoritas Bandara Juanda dan
sejumlah maskapai memang sudah dipikirkan dampak dari penutupan bandara
tersebut. Hasil dari pertemuan tersebut juga sudah dilaporkan kepada
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tapi sekali lagi Tri menjelaskan,
hasil rapat tersebut belum final dan masih menunggu keputusan dari
sejumlah pihak.
"Untuk mengurangi kepanikan dari penumpang yang sudah memesan tiket
di tanggal-tanggal tersebut, maka solusi terbaik yaitu mengubah jadwal
(reschedule) penerbangannya melalui maskapai bersangkutan. Jika ada
penumpang yang terbang pagi kemungkinan bakal digeser setelah pukul
14.00," ungkapnya.
Untuk itu, kata Tri, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penutupan bandara tersebut.
Sementara itu, konsekuensi bagi penumpang dari penutupan sementara
bandara tersebut yaitu akan terjadi delay panjang dan mungkin banyak
yang melakukan cancellation (pembatalan). Dan menurut info yang beredar,
maskapai tidak wajib memberikan kompensasi apapun kepada penumpang.
JA Barata, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan,
membenarkan hal tersebut. "Memang aturannya demikian, delay dan
cancellation itu bukan disebabkan oleh maskapai (pihak pengangkut)."
"Untuk itu, dalam rangka mengurangi banyaknya penumpang yang terkena
cancellation, yang penting penjualan tiket yang terkait dengan adanya
penutupan bandara tersebut, jangan dilakukan," ujarnya.
Sumber : TRIBUNNEWS
No comments:
Post a Comment