Surabaya (MI) : Upacara peringatan
Hari Ulang Tahun ke-69 TNI Angkatan Laut dipusatkan di Komando Armada RI
Kawasan Timur (Koarmatim) dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Angkatan
Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio di Dermaga Ujung, Koarmatim,
Surabaya, Rabu (10/9/2014). Selain pasukan upacara, juga terdapat tiga
kapal perang Koarmatim sebagai deputasi upacara, yaitu KRI Slamet
Riayadi-352, KRI Diponegoro-365, dan KRI Surabaya-591.
Kegiatan
tersebut dihadiri Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur
(Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, bersama sejumlah
pejabat teras Mabesal dan para Pangkotama TNI AL lainnya. Peringatan
HUT ke-69 TNI AL kali ini juga ditandai dengan pemberian Kenaikan
Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Selain Perang (OMSP) satu tingkat
lebih tinggi kepada tujuh anggota TNI AL yang telah berhasil
menggagalkan aksi komplotan perampokan terhadap warga sipil, yaitu Kopka
Marinir Amriadi, Koptu Marinir Suprahman, Kopda Bek Carles Sihombing,
Kopda Mar Suyono, Prakar Marinir Asrul Sagala, Praka Marinir Dodi
Adrian, dan Praka Marinir Febri Maulana.
Selain
itu, juga diberikan Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana
Kesetiaan 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun, atau 32 tahun penuh kepada
prajurit TNI AL, yang secara terus menerus dan setia dengan bekerja
bersungguh-sungguh tanpa cacat.
Kasal
Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam amanatnya mengatakan, pada tahun 1945
tepatnya tanggal 10 September, telah menjadi catatan dalam sejarah
bangsa Indonesia sekaligus tonggak lahirnya TNI Angkatan Laut. Melalui
cucuran darah dan keringat, pengorbanan serta lika liku panjang mewarnai
jejak langkah perjuangan para pengawal samudera.
Berbagai
pertempuran heroik melawan penjajah dalam mempertahankan dan
memperjuangkan kejayaan bangsa Indonesia ditempuh dengan berbagai
perlawanan. Tidak terkecuali bagi TNI Angkatan Laut sebagai alat
pertahanan negara, yang melakukan perlawanan lewat laut.
Menurut
Kasal, sejarah bukanlah narasi tunggal yang berisi catatan beku dan
dogmatis. Sebaliknya rekonstruksi kiprah pengabdian par pejuang pada
masa perang kemerdekaan tahun 1945-1949 akan selalu terekam kuat dalam
setiap benak generasi penerus bangsa.
Beberapa
pertempuran laut yang heroik, lanjut Kasal, tercatat dengan tinta emas
sejarah bangsa, diantaranya seperti Pendaratan Pasukan-M yang dipimpin
oleh Kapten Markadi dalam operasi lintas laut di Selat Bali, dimana
Kapten Markadi berjuang bersama rakyat melawan kekuatan Belanda.
Kemudian pertempuran Laut Aru yang dikomandani oleh Komodor Yos Sudarso
dan beberapa pertempuran laut lainnya. Dari beberapa pertempuran
tersebut, membuktikan bahwa sejak era pergerakan kemerdekaan, Angkatan
Laut memiliki kiprah yang tidak sedikit dalam mendarmabaktikan jiwa dan
raganya demi ibu pertiwi.
“Melihat
fakta sejarah yang telah kita lewati tersebut, selayaknya sebagai
generasi penerus bangsa harus senantiasa belajar dan introspeksi diri,
bahwa untuk meraih keberhasilan diperlukan perjuangan, usaha dan tekad
yang kuat, agar tercapai cita-cita yang diinginkan,”tegas Kasal.
Dikatakan
Kasal, sebagai generasi penerus selalu berupaya untuk membangkitkan
semangat kerja melalui ide serta inovasi strategis yang pernah
diteladani oleh para pemimpin TNI AL terdahulu. Ada empat keunggulan
yang selalu didengungkan yaitu unggul sumber daya manusia (Excellent
Human Resources), unggul teknologi (Excellent Technology), unggul
organisasi (Excellent Organization) dan unggul kemampuan operasional
(Excellent Operational Capability). Ke empat unggulan ini telah
dirumuskan kembali berdasarkan situasi sekarang menjadi paradigma baru.
“Saya
berharap, paradigma baru ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh
personel TNI Angkatan Laut dan dijabarkan dalam bentuk petunjuk
pelaksanaan tugas sesuai strata masing-masing guna membangun dan
meningkatkan kualitas TNI AL yang handal dan disegani serta berkelas
dunia,” kata Kasal.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment