Jayapura (MI) : Terik sinar matahari siang itu tidak menyurutkan niat puluhan warga Sentani dan sekitarnya melihat dari dekat 4 pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30 yang sengaja diparkir di hanggar Pangkalan TNI AU di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Pesawat yang didatangkan langsung dari Pangkalan Udara TNI AU di Makassar, Sulawesi Selatan itu memang sengaja dipamerkan kepada warga Jayapura dan sekitarnya selama 7 hari. Pesawat yang datang sejak 11 Mei 2015 ini akan mengakhiri misinya pada Senin 18 Mei 2015.
Lina, seorang warga Kota Jayapura mengaku sengaja ingin melihat dari dekat pesawat Sukhoi yang sedang parkir di Jayapura. Dia rela menempuh jarak 25 kilometer dari rumahnya di Hamadi, Kota Jayapura untuk foto-foto dan melihat langsung pesawat tempur tersebut.
"Ya, memang sudah niat dengan teman-teman untuk melihat Sukhoi dari dekat. Walaupun tidak hobi dengan kedirgantaraan, namun saya penasaran dengan pesawat tempur ini. Saya senang sekali, bisa melihat langsung pesawat yang selalu menjaga wilayah udara NKRI ini," kata Lina yang ditemui di Sentani, Sabtu (16/5/2015).
Tak hanya melihat dari dekat pesawat bersama dengan pilotnya, Lina dan beberapa temannya juga melakukan foto di areal parkir pesawat itu.
"Ya, narsis juga salah satunya di depan pesawat ini. Rugi kalau nggak narsis," ucapnya sambil tertawa bersama dengan teman-temannya.
Tidak hanya Lina, segerombolan anak sekolah berseragam SMP juga melakukan hal yang sama. Mereka sengaja mendatangi hanggar Lanud Jayapura untuk melihat dari dekat dan foto narsis dan selfie di depan pesawat yang juga sering dijadikan pesawat latih bagi penerbang baru.
"Saya senang bisa melihat dari dekat pesawat canggih ini. Saya memang mempunyai cita-cita jadi penerbang dan ini pengalaman yang menarik bagi saya, terutama bisa ngobrol langsung dengan pilot Sukhoi-nya," kata Mathius siang itu.
Tidak hanya menjadi ajang pameran saat di parkiran hanggar Lanud Jayapura, 4 pesawat ini juga sempat atraksi manuver di langit Jayapura. Di antaranya di sekitar Kantor Gubernur Jayapura, Perkantoran Ruko Dok II dan juga di daerah Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Keren sekali. Saya sempat kaget tadi ini ada pesawat apa yang sampai di depan Kantor Gubernur Papua melakukan atraksi meliuk-liuk di udara. Biasanya tidak ada peswat yang melintas di depan kantor pemerintahan ini," kata Magdalena Itaar, seorang warga Jayapura.
Operasi Sukhoi di Papua
Pangkalan Udara Jayapura sejak 11 Mei mendatangkan 4 Sukhoi dari Pangkalan Udara TNI di Makassar, salah satunya untuk melakukan operasi Lintas Maleo Perbatasan RI-Papua Nugini dan juga perbatasan Indonesia dengan Australia. Operasi tersebut dilakukan hingga ke Kabupaten Merauke, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
"Setiap hari ada 2 survei dengan menerbangkan 2 pesawat Sukhoi. Selama operasi ini tidak ada hal yang menonjol, hanya ada beberapa hal yang kita harus capai, salah satunya masyarakat Papua merasa ada kehadiran dari pesawat Sukhoi ini yang akan melindungi mereka, sekaligus memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki pesawat tempur Sukhoi yang cukup canggih," kata Komandan Pangkalan Udara Jayapura Kolonel PNB I Made Susila, Sabtu (16/5/2015)
Pangkalan Udara Jayapura mengaku sengaja memamerkan 4 pesawat ini kepada masyarakat di Papua. Pihaknya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat secara dekat pesawat ini, bahkan dapat berbicara langsung dengan penerbangnya.
"Kepada adik-adik yang tamat SMA, jika mereka ingin menjadi penerbang seperti apa, bisa langsung berkomunikasi dengan penerbangnya," jelas Made Susila.
Susila mengatakan, 4 pesawat tersebut merupakan pesawat Multi Bull, dapat dipergunakan untuk bomber, untuk air to air, atau air to ground. Kru pesawat Sukhoi yang berjumlah 68 orang orang, masing-masing ada 8 penerbang dan 60 ground kru.
"Kecepatan maksimal pesawat ini bisa mencapai 2 mach, namun untuk operasi di wilayah timur ini, kecepatan maksimal yang digunakan hampir 1 mach. Untuk terbang rendah, pesawat ini dapat mencapai ketinggian 500 feet, sementara ketinggian maksimal mencapai 65.000 feet," tutur Susila.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga dilengkapi persenjataan yang berat dan kelincahan yang tinggi. Peluncuran Su-27 dan Su-30 Flanker didesain sebagai pesawat tempur berperforma tinggi dengan sebuah sistem kontrol fly-by-wiredan kemampuan untuk membawa sampai 10AAM. Pesawat Su-27 dan Su-30 Flanker mempunyai manuverabilitas hebat.
"Setiap hari ada 2 survei dengan menerbangkan 2 pesawat Sukhoi. Selama operasi ini tidak ada hal yang menonjol, hanya ada beberapa hal yang kita harus capai, salah satunya masyarakat Papua merasa ada kehadiran dari pesawat Sukhoi ini yang akan melindungi mereka, sekaligus memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki pesawat tempur Sukhoi yang cukup canggih," kata Komandan Pangkalan Udara Jayapura Kolonel PNB I Made Susila, Sabtu (16/5/2015)
Pangkalan Udara Jayapura mengaku sengaja memamerkan 4 pesawat ini kepada masyarakat di Papua. Pihaknya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat secara dekat pesawat ini, bahkan dapat berbicara langsung dengan penerbangnya.
"Kepada adik-adik yang tamat SMA, jika mereka ingin menjadi penerbang seperti apa, bisa langsung berkomunikasi dengan penerbangnya," jelas Made Susila.
Susila mengatakan, 4 pesawat tersebut merupakan pesawat Multi Bull, dapat dipergunakan untuk bomber, untuk air to air, atau air to ground. Kru pesawat Sukhoi yang berjumlah 68 orang orang, masing-masing ada 8 penerbang dan 60 ground kru.
"Kecepatan maksimal pesawat ini bisa mencapai 2 mach, namun untuk operasi di wilayah timur ini, kecepatan maksimal yang digunakan hampir 1 mach. Untuk terbang rendah, pesawat ini dapat mencapai ketinggian 500 feet, sementara ketinggian maksimal mencapai 65.000 feet," tutur Susila.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga dilengkapi persenjataan yang berat dan kelincahan yang tinggi. Peluncuran Su-27 dan Su-30 Flanker didesain sebagai pesawat tempur berperforma tinggi dengan sebuah sistem kontrol fly-by-wiredan kemampuan untuk membawa sampai 10AAM. Pesawat Su-27 dan Su-30 Flanker mempunyai manuverabilitas hebat.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment