Jakarta (MI) : Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menyatakan yakin atas kemampuan galangan kapal dalam negeri untuk membangun kapal berkualitas. Karenanya ia mendorong agar industri perkapalan agar mampu mencukupi kebutuhan kapal dalam negeri.
“Selama industri dalam negeri mampu menyediakan, kami akan memesan kapal dari dalam negeri,” kata Menhub saat penandatanganan kontrak pembangunan tujuh unit kapal perintis antara Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan lima galangan kapal di Jakarta, Jumat (2/11).
Menhub menyatakan, kapal perintis sangat dibutuhkan sebagai sarana transportasi masyarakat di pulau-pulau terpencil. “Masyarakat di pulau-pulau terpencil perlu kita kunjungi. Mereka perlu sarana transportasi untuk menunjang aktivitas ekonomi,” ujarnya.
Menurut Menhub, sebagai negara kepuluan yang dihubungkan oleh lautan luas, negara Indonesia memerlukan banyak kapal perintis. Namun Menhub tidak menyebut berapa banyak kapal perintis yang dibutuhkan. “Kebutuhan ini sesuai perkembangan yang terjadi. Kebutuhan kapal perintis akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Dirut PT Daya Radar Utama, Amir Gunawan mengatakan, dalam lima tahun terakhir industri galangan kapal dalam negeri tumbuh sekitar 45 persen. Namun ia yakin, jika para stakeholder perkapalan konsisten memesan kapal-kapal produk dalam negeri, dalam dua sampai tiga tahun ke depan industri kapal dalam negeri tumbuh 60-65 persen.
“Konsistensi ini perlu diawali oleh pemerintah, selanjutnya pihak- pihak lain,” kata Amir.
Pemesanan tujuh kapal perintis Kemenhub menggunakan dana APBN multi years tahun 2012-2013 sebesar Rp 292 miliar. Kapal-kapal tersebut akan digunakan bagi masyarakat Indonesia bagian timur.
Ke tujuh kapal perintis yang dipesan Kemenhub masing-masing berbobot 2.000 GT (2 unit) oleh PT Daya Radar Utama, Jakarta, 1.200 GT (1 unit) oleh PT Mariana Bahagia, Palembang, 1.200 GT (1 unit) oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya, 200 DWT (1 unit) oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, 200 DWT (1 unit) oleh PT F1 Perkasa, Banyuwangi, dan 200 DWT (1 unit) oleh PT Sanur Marindo, Tegal.
Sumber: Beritatrans
No comments:
Post a Comment