Saturday, October 19, 2013

Perkuat Pertahanan Udara, TNI AU akan Beli 102 Unit Pesawat Tempur


Jakarta (MI) : Selain menghadirkan kendaraan tempur Main Battle Tank Leopard dari Jerman, TNI juga akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista)-nya untuk memperkuat sistem pertahanan RI di udara. Sebanyak 102 unit pesawat tempur akan dibeli TNI AU.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) yang baru, Marsma TNI Hadi Tjahjanto, mengumumkan pengadaan 102 pesawat tempur itu dilakukan secara multiyears hingga hingga 2024.

"Itu (pembelian pesawat) sudah ada di rencana strategi di 2014, 2019 sampai 2024. Seperti yang diketahui kita akan menambah kekuatan dengan berbasis minimum essential force (MEF). Ada penambahan kurang lebih sekitar 102 pesawat dengan berbagai macam," ujar Hadi kepada wartawan usai acara pisah-sambut jabatan Kadispen AU di Balai Wartawan Kadispen AU, Jalan Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).

Hadi menuturkan beberapa jenis yang ditambah antara lain adalah pesawat jenis Sukhoi. "F-16 jumlahnya 24, Super Volcano 16, dan akan ada penambahan Hercules dari Australia jumlahnya 2," jelasnya.

Selain pesawat, memperkuat pertahanan udara, TNI AU juga akan membeli rudal dari Cina. Pembelian rudal tersebut sudah tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019 dan 2019-2024.

"Untuk rudal sudah ada dalam Renstra, tentunya itu akan kita realisasikan yang jelas penambahan alutsista itu sudah ada di Renstra yang berbasis dengan MEF," pungkas Hadi.





Sumber : Detik

1 comment:

  1. palingan hibah yang lebih banyak,...itu menterinya plus panglima dari semua satuan harus diinterogasi...!!!! masa dana trilyunan untuk barang bekas pakai??? alutsista biar mahal apapun yang penting baru untuk menghemat biaya perawatan,..Menhan dan kroni2nya telah menghianati bangsa dengan membeli peralatan dari Amerika dan Australia yang jelas2 adalah musuh besar bangsa ini....!!!!! kita bukan orang militer namun pola pikir kita jauh lebih pintar dari jenderal2 kampungan di tubuh TNI....

    ReplyDelete