Jakarta (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI
Marsetio berencana memodernisasi alat utama sistem pertahanan
(alutsista) di tubuh marinir. Rencana ini untuk memenuhi Minimum
Essential Force (MEF) korps marinir.
Menurut KSAL Laksamana TNI Marsetio, alutsista tersebut juga untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tahun depan akan ada penambahan 54 tank terbaru serta roket multilaras," kata Marsetio saat perayaan HUT marinir ke-69 di Lapangan Tembak Bumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, Senin (17/11/14).
Dalam peringatan HUT marinir ini, ditampilkan beberapa atraksi keterampilan prajurit. Antara lain tarian kolosal prajurit dan tarian nusantara dengan diiringi rampak bedug yang dipersembahkan jalasenastri marinir wilayah timur.
Menurut Marsetio, tarian kolosal tersebut mencerminkan bagaimana TNI AL mengangkat budaya maritim Bangsa Indonesia.
"Gambaran dari tarian kolosal tersebut sejalan dengan visi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar dunia dan menjadi poros maritim dunia," tandas Mersetio.
Selain menampilkan tarian kolosal, peringatan HUT marinir ini juga menampilkan atraksi serangan kilat gabungan infanteri dan kesenjataan marinir, dancing tank, free fall 12 prajurit pasukan khusus yang melaksanakan kerjasama udara Canopy Relative Work (CRW) dan flag jump dengan membawa bendera-bendera satuan, bendera merah putih, bendera Mabes TNI, Mabesal, serta marinir.
Menurut KSAL Laksamana TNI Marsetio, alutsista tersebut juga untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tahun depan akan ada penambahan 54 tank terbaru serta roket multilaras," kata Marsetio saat perayaan HUT marinir ke-69 di Lapangan Tembak Bumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, Senin (17/11/14).
Dalam peringatan HUT marinir ini, ditampilkan beberapa atraksi keterampilan prajurit. Antara lain tarian kolosal prajurit dan tarian nusantara dengan diiringi rampak bedug yang dipersembahkan jalasenastri marinir wilayah timur.
Menurut Marsetio, tarian kolosal tersebut mencerminkan bagaimana TNI AL mengangkat budaya maritim Bangsa Indonesia.
"Gambaran dari tarian kolosal tersebut sejalan dengan visi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar dunia dan menjadi poros maritim dunia," tandas Mersetio.
Selain menampilkan tarian kolosal, peringatan HUT marinir ini juga menampilkan atraksi serangan kilat gabungan infanteri dan kesenjataan marinir, dancing tank, free fall 12 prajurit pasukan khusus yang melaksanakan kerjasama udara Canopy Relative Work (CRW) dan flag jump dengan membawa bendera-bendera satuan, bendera merah putih, bendera Mabes TNI, Mabesal, serta marinir.
Sumber : Liputan6
BRAVO TNI
ReplyDeletemulai kenyang ne..
ReplyDeletetni harus berbenah menjaga ke utuhan bangsa nan luas bukan kerjaan enteng butuh senjata pamungkas tank bmd 4 clsss berat ,kapal penjelajah harus di akusisi dari sekarang bukan nanti berujung ga jellas mirip ks kilo class hilang karna loby loby barat .
ReplyDelete