Jakarta (MI) : Industri pertahanan kemaritiman Indonesia mulai
menunjukkan tajinya di kancah internasional. Salah satunya, PT Bay
Industrial Indonesia yang berada di Ciujung Banten, telah mampu
memproduksi kapal patroli anti peluru jenis speed boat berkualitas
dunia.
"Kapal patroli anti peluru Air BB (Bullet Proof Boat) ini dibuat tahun 2010 di Ciujung Banten. Seratus persen dari Indonesia tapi untuk engine-nya masih impor dari Amerika Serikat," kata Owner PT Bay Industrial Indonesia Lee Ki Hyoeng saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (14/11).
Lee menyebutkan, bahan pembuat speed boat anti peluru ini terbilang istimewa. Alhasil, badan speed boat tak mempan oleh beberapa jenis peluru dan tak sobek di gores pisau tajam.
"Bahannya polimer komposit pakai pisau pun tidak tembus, ini batu karang pun tidak masalah. Jadi anti pelurunya jika level 3, level 3 + AK 47, dan MSC, di luar itu tidak," terang dia.
Kapal ini, kata dia, mampu berjalan dengan kecepatan tinggi dan mengangkut belasan orang. Lee membanderol kapal produksinya dengan harga selangit.
"Kecepatannya 50 knot, penumpangnya sepuluh orang maksimal sampai 18 orang. Satu unit harganya Rp 3 miliar untuk dalam negeri kalau untuk di Eropa harganya 350 ribu dolar," ungkap dia.
Usut punya usut, ide speed boat anti peluru ini awalnya kata Lee, lahir dari keprihatinannya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selama ini, dia melihat speed boat yang digunakan patroli TNI di laut memakai tabung karet yang mudah rusak dan mahal perawatannya.
"Saya lihat TNI kita pakai tabung angin, kebanyakan gampang sobek gak gampang service-nya, lemnya harus impor. Maka ini bukan hanya anti peluru tapi perawatannya gak pusing untuk service kalau ada tembakan tentara kita bisa ngumpet di tabung itu," terang dia.
Speed boat anti peluru ini, lanjut dia, sudah diuji coba oleh Kopassus. Kopaska pun ikut tertarik oleh kemampuan yang dimiliki kapal patroli buatan anak negri ini.
"Kapal ini sudah uji coba oleh Kopassus dan sangat senang. Kemarin setelah pameran (Indo Defence 2014) ada kunjungan dari Kopaska, mereka bilang kalau begini enggak pusing lagi, tabung angin pasti bocor dan sobek," ujar dia menirukan komentar salah satu personel Kopaska.
Masih menurutnya, setelah pameran lalu sudah ada pesanan speed boat anti peluru tersebut dari berbagai negara di dunia. Namun, Lee akan lebih memprioritaskan mencukupi kebutuhan dalam negeri terlebih dulu.
"Ada pesanan dari Jerman, Dubai, Saudi Arabia, Brunei, dan Negeria buat kapal patroli katanya. Memang di pasaran ini belum ada pesaing tapi saya rencana fokuskan supply di dalam negeri utamakan dulu," pungkas dia.
"Kapal patroli anti peluru Air BB (Bullet Proof Boat) ini dibuat tahun 2010 di Ciujung Banten. Seratus persen dari Indonesia tapi untuk engine-nya masih impor dari Amerika Serikat," kata Owner PT Bay Industrial Indonesia Lee Ki Hyoeng saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (14/11).
Lee menyebutkan, bahan pembuat speed boat anti peluru ini terbilang istimewa. Alhasil, badan speed boat tak mempan oleh beberapa jenis peluru dan tak sobek di gores pisau tajam.
"Bahannya polimer komposit pakai pisau pun tidak tembus, ini batu karang pun tidak masalah. Jadi anti pelurunya jika level 3, level 3 + AK 47, dan MSC, di luar itu tidak," terang dia.
Kapal ini, kata dia, mampu berjalan dengan kecepatan tinggi dan mengangkut belasan orang. Lee membanderol kapal produksinya dengan harga selangit.
"Kecepatannya 50 knot, penumpangnya sepuluh orang maksimal sampai 18 orang. Satu unit harganya Rp 3 miliar untuk dalam negeri kalau untuk di Eropa harganya 350 ribu dolar," ungkap dia.
Usut punya usut, ide speed boat anti peluru ini awalnya kata Lee, lahir dari keprihatinannya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selama ini, dia melihat speed boat yang digunakan patroli TNI di laut memakai tabung karet yang mudah rusak dan mahal perawatannya.
"Saya lihat TNI kita pakai tabung angin, kebanyakan gampang sobek gak gampang service-nya, lemnya harus impor. Maka ini bukan hanya anti peluru tapi perawatannya gak pusing untuk service kalau ada tembakan tentara kita bisa ngumpet di tabung itu," terang dia.
Speed boat anti peluru ini, lanjut dia, sudah diuji coba oleh Kopassus. Kopaska pun ikut tertarik oleh kemampuan yang dimiliki kapal patroli buatan anak negri ini.
"Kapal ini sudah uji coba oleh Kopassus dan sangat senang. Kemarin setelah pameran (Indo Defence 2014) ada kunjungan dari Kopaska, mereka bilang kalau begini enggak pusing lagi, tabung angin pasti bocor dan sobek," ujar dia menirukan komentar salah satu personel Kopaska.
Masih menurutnya, setelah pameran lalu sudah ada pesanan speed boat anti peluru tersebut dari berbagai negara di dunia. Namun, Lee akan lebih memprioritaskan mencukupi kebutuhan dalam negeri terlebih dulu.
"Ada pesanan dari Jerman, Dubai, Saudi Arabia, Brunei, dan Negeria buat kapal patroli katanya. Memang di pasaran ini belum ada pesaing tapi saya rencana fokuskan supply di dalam negeri utamakan dulu," pungkas dia.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment