LUMBIS (MI) :
Di tengah isu panas eksodus serta Identity Card (IC) sebagian warga
perbatasan di Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan Kalimantan Utara, pihak
Malaysia justru mengutus wakilnya untuk turun 'kerja' di patok
perbatasan, Rabu (19/11) sekitar pukul 12.00 Wita.
Wakil Malaysia sejumlah 8 orang
tersebut, seperti disampaikan Komandan Pos Pengamanan Perbatasan
(Pamtas) Desa Labang, Lettu Infanteri Aris A, adalah pekerja pada bagian
juru pemetaan (Jupem) yang dikawal Askar atau tentara Malaysia.
"Kami saat itu sedang patroli rutin,
lalu mendapati utusan Malaysia itu sedang bersih-bersih di sekitar patok
GP 1-titik perbatasan antara Labang Indonesia dan wilayah Malaysia,"
ucap Danpos Aris, usai patroli kepada Radar Tarakan (Grup JPNN).
Bersih-bersih dimaksud, lanjut Danpos
yang sempat mengkonfrontir kerja utusan Malaysia tersebut, yakni menebas
pohon kecil berukuran diamater 5 - 10 cm hingga semak belukar, lalu
patok GP 1 itu diberi tanda cat berwarna putih.
Tanda lain, Malaysia membangun mirip
tenda dengan tinggi 1 meter berbentuk huruf L, berukuran panjang kurang
lebih 3 meter dan terbuat dari bambu serta beratapkan terpal-juga di cat
warna putih. Lalu mereka mengukur ulang titik koordinat wilayah mereka.
Patok GP 1 maupun patok lainnya secara
fisik sama, dibuat dari cor semen yang terlihat sangat kokoh, ada tanda
tulisan GP, berkuran kurang lebih 20 x 20 cm persegi dan tinggi kurang
lebih 20 cm dari permukaan tanah.
"Kemungkinan, tanda cat putih itu jadi
tanda bagi Malaysia agar lebih mudah dilihat saat pengawasan atau
pengukuran dari udara. Tapi mereka juga menjelaskan maksud pengukuran
bertujuan untuk menghindari agar jangan sampai pada saat pemetaan
melewati batas ke wilayah Indonesia," ucap Aris.
Dari pantauan Radar Tarakan saat di
patok GP 1, terlihat pembungkus makanan ransum buatan tentera Malaysia
yang berserakan masuk di wilayah Indonesia, seperti mie instan merk
Maggie, ransum tentara, air mineral label K2, wafer coklat dan beberapa
sisa kemasan lainnya.
Kemungkinan setelah mereka bekerja
membersihkan dan membuat tanda di patok tersebut, mereka rehat
(istirahat) di sekitar patok namun masuk wilayah Indonesia.
Untuk diketahui, patok GP1 lokasinya
berada di kaki bukit yang curam. Batas wilayah Malaysia berada di atas
bukit terjal, sedangkan batas wilayah Indonesia di bawah bukit yang jauh
lebih eksotis, indah, sedikit lebih nyaman bersantai meski sungainya
tidak jernih karena bercampur lumpur kiriman dari hulu sungai Malaysia.
"Sesuai tugas dan tanggungjawab serta perintah atasan, tugas kita adalah
rutin melakukan patroli di titik perbatasan," lanjut Aris.
Patroli kata pria ramah ini, dilakukan
secara berkala sepanjang titik perbatasan yang diawasi yakni dari Pos
Labang hingga Pos Tau Lumbis.
Untuk di wilayah teritorial pengawasan Pos Labang terdapat 524 patok, Pos Simantobol 525 patok, Pos Sumantipal 412 patok dan Pos Tau Lumbis 513 patok.
Untuk di wilayah teritorial pengawasan Pos Labang terdapat 524 patok, Pos Simantobol 525 patok, Pos Sumantipal 412 patok dan Pos Tau Lumbis 513 patok.
Dari sepanjang patok tersebut
masing-masing personel sesuai pos nya melakukan patroli dengan berjalan
kaki. "Jalan kaki itu wajib saat patroli. Terkadang sampai 15 hari jalan
kaki, demi menjaga kedaulatan NKRI," tegasnya.
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment