Jakarta (MI) : Sejak resmi dilantik sebagai presiden ke tujuh RI pada 20 Oktober lalu, Joko Widodo
alias Jokowi ingin memperkuat sektor kelautan. Visi dan misi Jokowi ini
disambut baik oleh TNI Angkatan Laut (AL), termasuk dukungan penuh dari
PT PAL Indonesia (persero), yang mengaku siap mendistribusikan
produknya untuk kepentingan kemaritiman.
"Infrastruktur kita sudah siap. PT PAL selalu siap menjalankan instruksi kementerian untuk mendistribusikan kapal-kapal buatannya demi kepentingan maritim kita," terang Kepala Humas PT PAL Indonesia, Bayu Wicaksono kepada merdeka.com, Sabtu (15/11).
Dikatakan Bayu, sejak awal berdiri dan diresmikan Presiden Soeharto di Tahun 1980 silam serta berstatus perseroan, PT PAL dikhususkan memproduksi kapal perang.
"Itu kewajiban yang wajib dilakukan PT PAL. Memang dalam perkembangannya, PT PAL juga memproduksi kapal komersil dan saat ini juga melayani pesanan dari luar negeri," ungkap Bayu.
Tak hanya PT PAL Indonesia, pada Oktober lalu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio juga pernah menyampaikan sangat mendukung penuh cita-cita Presiden Jokowi itu demi pembangunan nasional dan keutuhan bangsa dalam hal kemaritiman.
"Kita sangat senang dan mendukung cita-cita itu secara optimal demi pembangunan nasional dan keutuhan bangsa dalam hal maritim," katanya kala itu.
Memperkuat sistem kemaritiman di Tanah Air, memang bukan wacana baru. Sebab, sebelum Indonesia berdiri, semasa zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai kepulauan Nusantara ini, kekuatan armada lautnya sangatlah tangguh.
Kedua kerajaan ini, mampu menguasai perdagangan dunia dan menyatukan Nusantara dengan kekuatan maritimnya di zamannya masing-masing. Namun pada kenyataannya, di zaman modern ini, kekuatan maritim tidak hanya mengandalkan kekuatan armada perang yang solid dan kuat untuk menjadi jaminan menjaga kedaulatan NKRI, melainkan juga ditopang kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
"Infrastruktur kita sudah siap. PT PAL selalu siap menjalankan instruksi kementerian untuk mendistribusikan kapal-kapal buatannya demi kepentingan maritim kita," terang Kepala Humas PT PAL Indonesia, Bayu Wicaksono kepada merdeka.com, Sabtu (15/11).
Dikatakan Bayu, sejak awal berdiri dan diresmikan Presiden Soeharto di Tahun 1980 silam serta berstatus perseroan, PT PAL dikhususkan memproduksi kapal perang.
"Itu kewajiban yang wajib dilakukan PT PAL. Memang dalam perkembangannya, PT PAL juga memproduksi kapal komersil dan saat ini juga melayani pesanan dari luar negeri," ungkap Bayu.
Tak hanya PT PAL Indonesia, pada Oktober lalu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio juga pernah menyampaikan sangat mendukung penuh cita-cita Presiden Jokowi itu demi pembangunan nasional dan keutuhan bangsa dalam hal kemaritiman.
"Kita sangat senang dan mendukung cita-cita itu secara optimal demi pembangunan nasional dan keutuhan bangsa dalam hal maritim," katanya kala itu.
Memperkuat sistem kemaritiman di Tanah Air, memang bukan wacana baru. Sebab, sebelum Indonesia berdiri, semasa zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menguasai kepulauan Nusantara ini, kekuatan armada lautnya sangatlah tangguh.
Kedua kerajaan ini, mampu menguasai perdagangan dunia dan menyatukan Nusantara dengan kekuatan maritimnya di zamannya masing-masing. Namun pada kenyataannya, di zaman modern ini, kekuatan maritim tidak hanya mengandalkan kekuatan armada perang yang solid dan kuat untuk menjadi jaminan menjaga kedaulatan NKRI, melainkan juga ditopang kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment