Surabaya (MI) : Dua unit Opleiger Marinir yang sedang mengangkut dua unit tank amfibi BMP-3 F dibajak oleh golongan separatis bersenjata di Surabaya, Sabtu (15/11). Saat dibajak, dua unit kendaraan merk Tatra tersebut sedang dalam perjalanan memindahkan unit-unit kendaraan tempur Marinir dari basis ke daerah latihan.
Meskipun
aksi para pembajak tergolong cepat dan dadakan, akan tetapi dengan
sigap para Marinir pengawak opleiger dan kru tank amfibi serta didukung
kesenjataan lain termasuk infanteri Marinir dapat melumpuhkan para
pembajak.
Kru
dua unit tank amfibi BMP-3F tersebut saat kejadian langsung mengambil
inisiatif dengan melarikan Tank modern produksi Rusia tersebut keluar
dari Opleiger dan terjun ke jalanan dalam kondisi kendaraan berjalan
cepat. Setelah lepas dari Opleiger, dua unit tank amfibi segera berbalik
arah dan langsung melepaskan serangan balasan ke arah pembajak dan
kelompok separatis bersenjata yang sudah menguasai Opleiger. Kru BMP-3 F
juga segera melaporkan kejadian tersebut ke satuan induk dan meminta
dukungan kesenjataan lain membantu melakukan serangan balasan sekaligus
merebut kembali Opeleiger yang dibajak.
Tak
berapa lama dalam hitungan detik, satu peleton infanteri tiba di lokasi
kejadian dan langsung melakukan serangan balasan ke posisi para
pembajak yang berupaya melarikan diri ke basis mereka. Namun situasi ini
tidak menyurutkan para Infanteri Marinir untuk tetap mendesak
melaksanakan serbuan. Secara bergantian, regu per regu, kelompok per
kelompok, mereka melakukan manuver untuk menyekat dan menghancurkan
sarang gerombolan.
Pada
saat yang sama, Tank BMP-3F tetap melakukan bantuan tembakan ke
markas-markas gerombolan dengan menggunakan peluru-peluru kanon. Akan
tetapi kekuatan gerombolan cukup kuat, terbukti dengan adanya perlawanan
sengit dari mereka. Dalam situasi seperti itu, datang bantuan tiga
pucuk meriam Howitser 105 mm yang ditarik tiga unit truk Unimog. Tiga
pucuk meriam artileri pertahanan medan yang masing-masing diawaki enam
personel Marinir ini segera membuka stelling kedudukan. Beberapa menit
kemudian dari mulut larasnya yang berdiameter 105 mm itu, melesat dengan
cepat peluru-peluru meriam menghantam kedudukan musuh yang saat itu
masih dalam proses penyekatan Infanteri Marinir.
Di
sisi lain, BMP-3 F tetap memberikan bantuan tembakan termasuk dengan
menggunakan senjata mesin yang berada di samping kubah kanonnya.
Sedangkan satuan infanteri pun memberikan dukungan dengan bantuan
tembakan senapan mesin General Purposse Machine Gun
(GPMG) dan sejumlah peluncur roket ke arah kedudukan musuh. Dengan
kombinasi serangan infanteri dan sejumlah kesenjataan ini akhirnya musuh
dapat dihancurkan dan Opleiger Marinir yang dibajak pun bisa direbut
kembali.
Peristiwa
tersebut adalah sebagian dari skenario demo keterampilan prajurit Korps
Marinir dalam kegiatan gladi bersih upacara peringatan HUT ke-69, Sabtu
(15/11) di lapangan tembak FX. Soepramono Karangpilang Surabaya.
Upacara puncak peringatan HUTnya sendiri akan dilaskanakan pada Senin
(17/11) dengan inspektur upacara Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI
Dr. Marsetio.
Selain
demo keterampilan tersebut, Korps Marinir juga menampilkan demo tarian
kolosal prajurit dan ibu-ibu Jalasenastri Marinir Wilayah Timur yang
mempersembahakan tarian nusantara dengan diiringi rampak bedug, Free
Fall 12 prajurit Pasukan Khusus yang melaksanakan kerjasama udara Canopy Relative Work (CRW) dan Flag Jump
dengan membawa bendera-bendera satuan, bendera merah putih, Mabes TNI,
Mabesal dan Marinir. Demo keterampilan ini melibatkan lebih dari 900
personel.
Sumber : MARINIR
No comments:
Post a Comment