Surabaya (MI) : PT PAL (Persero), yang bergerak di bidang produksi
galangan kapal di Tanah Air, memiliki peran penting di sektor
kemaritiman. Sejak resmi didirikan tahun 1980 yang saat itu diresmikan
oleh Presiden Soeharto, tidak sedikit kapal yang dirancang PT PAL Indonesia, khususnya kapal-kapal perang untuk kebutuhan TNI AL.
Bahkan, produksi kapal PT PAL Indonesia hingga kini sudah menyeberangi perairan nusantara. Tak jarang PT PAL menerima pesanan dari negara-negara tetangga dalam hal pembuatan kapal, baik kapal tangker, niaga, kargo, penumpang, kapal ikan maupun kapal perang.
Kepala Humas PT PAL Indonesia, Bayu Wicaksono menjelaskan, awal mula berdiri pada masa pemerintahan Belanda tahun 1939, PT PAL Indonesia hanya sebuah galangan kapal bernama Marine Establishment (ME). Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, perusahaan ini berganti nama menjadi Kaigun SE 2124.
Selanjutnya, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan galangan kapal ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Setelah berubah nama menjadi PAL, pada 15 April 1980, pemerintah mengubah status dari perusahaan umum menjadi Perseroan Terbatas atau PT, sesuai dengan akta nomor 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH.
"Setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto waktu itu, PT PAL diwajibkan membuat dan merancang kapal-kapal perang untuk kebutuhan TNI AL," papar Bayu kepada merdeka.com, Sabtu (15/11).
Kemudian dalam perkembangannya, masih kata Bayu, perusahaan galangan kapal yang berada di ujung, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ini mulai melirik rancang bangun kapal-kapal komersil.
"Jadi hingga saat ini, kegiatan utama PT PAL Indonesia adalah memproduksi kapal-kapal perang dan niaga, untuk kebutuhan kemaritiman sesuai instruksi pemerintah. PT PAL selalu siap dengan instruksi pemerintah," ucap Bayu.
Tak hanya memproduksi kapal, PT PAL juga melayani jasa perbaikan dan perawatan kapal serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Bayu menjelaskan, kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT PAL Indonesia, saat ini telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT PAL Indonesia telah melayari perairan di seluruh dunia.
"Sampai saat ini, PT PAL tidak hanya melayani pesanan dalam negeri, tapi juga memproduksi kapal-kapal pesanan dari luar negeri, seperti Singapura, Filipina dan negara-negara lainnya," papar dia lagi.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di sektor kemaritiman. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, laut adalah perekat seluruh Nusantara bukan lagi sebagai pemisah.
Untuk mendukung komitmennya itu, Jokowi menunjuk Indroyono Soesilo sebagai Menko Maritim, dan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Untuk membantu pemerintah, kita siap jika itu diperintahkan. Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga dasawarsa, PT PAL Indonesia memiliki beragam produk-produk berkualitas untuk memperkuat bidang kemaritiman kita," tandas Bayu yakin.
Bahkan, produksi kapal PT PAL Indonesia hingga kini sudah menyeberangi perairan nusantara. Tak jarang PT PAL menerima pesanan dari negara-negara tetangga dalam hal pembuatan kapal, baik kapal tangker, niaga, kargo, penumpang, kapal ikan maupun kapal perang.
Kepala Humas PT PAL Indonesia, Bayu Wicaksono menjelaskan, awal mula berdiri pada masa pemerintahan Belanda tahun 1939, PT PAL Indonesia hanya sebuah galangan kapal bernama Marine Establishment (ME). Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, perusahaan ini berganti nama menjadi Kaigun SE 2124.
Selanjutnya, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan galangan kapal ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Setelah berubah nama menjadi PAL, pada 15 April 1980, pemerintah mengubah status dari perusahaan umum menjadi Perseroan Terbatas atau PT, sesuai dengan akta nomor 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH.
"Setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto waktu itu, PT PAL diwajibkan membuat dan merancang kapal-kapal perang untuk kebutuhan TNI AL," papar Bayu kepada merdeka.com, Sabtu (15/11).
Kemudian dalam perkembangannya, masih kata Bayu, perusahaan galangan kapal yang berada di ujung, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ini mulai melirik rancang bangun kapal-kapal komersil.
"Jadi hingga saat ini, kegiatan utama PT PAL Indonesia adalah memproduksi kapal-kapal perang dan niaga, untuk kebutuhan kemaritiman sesuai instruksi pemerintah. PT PAL selalu siap dengan instruksi pemerintah," ucap Bayu.
Tak hanya memproduksi kapal, PT PAL juga melayani jasa perbaikan dan perawatan kapal serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Bayu menjelaskan, kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT PAL Indonesia, saat ini telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT PAL Indonesia telah melayari perairan di seluruh dunia.
"Sampai saat ini, PT PAL tidak hanya melayani pesanan dalam negeri, tapi juga memproduksi kapal-kapal pesanan dari luar negeri, seperti Singapura, Filipina dan negara-negara lainnya," papar dia lagi.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di sektor kemaritiman. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, laut adalah perekat seluruh Nusantara bukan lagi sebagai pemisah.
Untuk mendukung komitmennya itu, Jokowi menunjuk Indroyono Soesilo sebagai Menko Maritim, dan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Untuk membantu pemerintah, kita siap jika itu diperintahkan. Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga dasawarsa, PT PAL Indonesia memiliki beragam produk-produk berkualitas untuk memperkuat bidang kemaritiman kita," tandas Bayu yakin.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment