KUALA LUMPUR (MI) : Pemerintah Malaysia telah menyampaikan
protes atas insiden penculikan lima warganya yang diduga oleh Tentara
Nasional Indonesia (TNI). Insiden itu terjadi di hutan Wong Rangkai,
dekat perbatasan Serian-Kalimantan, 11 Desember lalu.
Protes dilayangkan melalui Kedutaan Indonesia di Malaysia sejak Jumat pekan lalu.
Mengutip Bernama, pemerintah negara tetangga itu mengecam penganiayaan dan penahanan warganya yang diduga dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia.
Meski demikian, Menteri Pertahanan Mohamad Sabu menegaskan insiden itu tidak membahayakan hubungan militer dan bilateral kedua negara. Menurutnya, jika ada masalah antara kedua negara akan dibahas di meja perundingan.
"Kerja sama antara kedua negara selalu baik dan kami tidak akan membiarkan insiden itu membahayakan hubungan kami," katanya dalam sebuah konferensi pers setelah upacara Perhebat hari Minggu, 23 Desember 2018.
Surat kabar Malaysia sebelumnya melaporkan bahwa lima penduduk setempat berusia antara 15 hingga 64 tahun diculik di hutan yang terletak sekitar 400 meter dari perbatasan Serian-Kalimantan.
Protes dilayangkan melalui Kedutaan Indonesia di Malaysia sejak Jumat pekan lalu.
Mengutip Bernama, pemerintah negara tetangga itu mengecam penganiayaan dan penahanan warganya yang diduga dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia.
Meski demikian, Menteri Pertahanan Mohamad Sabu menegaskan insiden itu tidak membahayakan hubungan militer dan bilateral kedua negara. Menurutnya, jika ada masalah antara kedua negara akan dibahas di meja perundingan.
"Kerja sama antara kedua negara selalu baik dan kami tidak akan membiarkan insiden itu membahayakan hubungan kami," katanya dalam sebuah konferensi pers setelah upacara Perhebat hari Minggu, 23 Desember 2018.
Surat kabar Malaysia sebelumnya melaporkan bahwa lima penduduk setempat berusia antara 15 hingga 64 tahun diculik di hutan yang terletak sekitar 400 meter dari perbatasan Serian-Kalimantan.
Kelima warga Malaysia itu dilaporkan ditahan oleh beberapa pria
bersenjata berpakaian seragam militer atas tuduhan menebang pohon di
kawasan hutan. Namun kelimanya dibebaskan beberapa hari kemudian setelah
negosiasi di perbatasan.
Sumber : Sindonews
No comments:
Post a Comment