![]() |
| Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk |
Jakarta (MI) : Isu pembelian helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat oleh Indonesia tengah menjadi sorotan publik. Namun, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa pihaknya masih akan memastikan kebenaran informasi tersebut kepada pengguna utama, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Saya belum tahu informasinya secara pasti. Nanti saya tanya dulu ke Panglima bagaimana evaluasinya,” ujar Sjafrie saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (tanggal belum disebutkan).
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga memberikan tanggapan singkat. Menurutnya, proses pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) sepenuhnya berada di bawah kewenangan Kementerian Pertahanan.
“Kami ini pengguna, yang penting nanti kami menerima,” ujar Jenderal Agus menegaskan.
Sementara itu, pihak Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) pun enggan berkomentar banyak terkait kabar tersebut. Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyatakan bahwa kebijakan pembelian sepenuhnya ditentukan oleh Kemhan.
“Kebijakannya ada di Kemhan ya,” kata Wahyu kepada Antara.
Menariknya, rumor soal kedatangan helikopter Black Hawk ini pertama kali muncul dari akun Instagram @isds.indonesia, yang dikenal sering membagikan informasi seputar dunia pertahanan dan militer. Dalam unggahannya, disebutkan bahwa TNI Angkatan Darat akan menerima helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA pada tahun 2026.
Masih menurut unggahan tersebut, helikopter tersebut rencananya akan ditempatkan di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanudmad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Hingga kini, pihak Kementerian Pertahanan maupun TNI belum memberikan konfirmasi resmi mengenai jumlah maupun nilai pembelian helikopter tersebut. Publik pun masih menantikan kepastian apakah kabar kedatangan armada Black Hawk itu benar akan terwujud.

No comments:
Post a Comment