Tuesday, November 11, 2025

KSOT dan Torpedo Piranha: Terobosan Kemandirian Alutsista Bawah Laut Indonesia


Surabaya (MI) : Pengembangan alutsista bawah laut Indonesia semakin menunjukkan kemajuan berarti. Pada Kamis, 30 Oktober 2025, PT PAL Indonesia bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melakukan uji tembak kapal selam tak berawak atau KSOT (Kapal Selam Otonom/Tanpa Awak) menggunakan torpedo Piranha, yang juga merupakan hasil produksi dalam negeri. Uji tembak ini dilaksanakan di perairan Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur.

Melalui unggahan resmi pada 31 Oktober 2025, PT PAL menjelaskan bahwa torpedo Piranha merupakan produk hasil reverse engineering yang dirancang sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia. Kehadiran torpedo tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan sistem persenjataan bawah laut yang lebih mandiri, tanpa ketergantungan impor. Selain uji tembak torpedo, KSOT juga sukses melakukan manuver penyelaman periskop dengan berbagai variasi kecepatan, menunjukkan performa teknis yang stabil.

KSOT sendiri pertama kali diperkenalkan secara publik pada perayaan Hari Ulang Tahun TNI yang ke-80, tepatnya pada 5 Oktober 2025, di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Penampilannya menarik perhatian publik karena dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan sistem pertahanan bawah laut berbasis teknologi otonom. Kapal selam tanpa awak ini merupakan karya putra-putri bangsa yang dirancang oleh PT PAL untuk menjalankan misi pengintaian, pemantauan, hingga operasi strategis lainnya di wilayah maritim.

Radio Republik Indonesia (RRI) dalam artikelnya pada 5 Oktober 2025 menegaskan bahwa KSOT didesain khusus untuk mendukung kebutuhan pengawasan bawah laut. Hal ini sejalan dengan tantangan geopolitik di kawasan maritim Indonesia yang luas dan perlu diawasi secara berkelanjutan.

Tidak hanya menjadi perhatian nasional, keberhasilan uji tembak ini juga mendapat sorotan dari media internasional. Salah satunya Interesting Engineering pada 9 November 2025 dalam ulasan berjudul “Torpedo fired from autonomous submarine: Stealth vessel proves underwater warfare supremacy.” Media tersebut menyoroti kemampuan KSOT yang berhasil menembakkan torpedo Piranha berkaliber 324 mm sebagai bukti kemajuan teknologi pertahanan Indonesia.

Menurut Interesting Engineering, KSOT dinilai sebagai solusi strategis dalam memperkuat kemampuan maritim Indonesia. Sistem ini dikembangkan untuk menghadirkan kapasitas tempur yang cepat, efisien, dan efektif, sekaligus berfungsi sebagai pelengkap armada kapal selam konvensional yang sudah ada.

Keberhasilan uji tembak KSOT dan torpedo Piranha semakin menegaskan arah kemandirian industri pertahanan nasional. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kemampuan Indonesia untuk menjaga kedaulatan maritimnya melalui inovasi dan pengembangan alutsista buatan dalam negeri.

No comments:

Post a Comment