Tuesday, December 11, 2012

Indonesia masih butuh 7.500 teknisi perawatan pesawat terbang



SURAKARTA (MI)Pesatnya pertumbuhan industri penerbangan tak diimbangi ketersediaan sumber daya manusia. Menurut Direktur Human Capital dan Corporate Affair PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia, Harkandri M. Dahler, hingga saat ini Indonesia masih butuh 7.500 teknisi perawatan pesawat terbang.

"Kekurangan itu mungkin baru bisa dipenuhi enam tahun mendatang," kata dia seusai membuka program pelatihan perawatan struktur bodi pesawat angkatan pertama di Solo Techno Park, Surakarta, Senin, 10 Desember 2012.

Harkandri mengatakan, dalam 10 tahun terakhir GMF tidak merekrut teknisi perawatan pesawat. Padahal, kebutuhannya cukup tinggi seiring penambahan armada pesawat dan frekuensi penggunaannya yang sangat tinggi. Untuk mengatasi kekurangan tenaga ahli, GMF melakukan berbagai terobosan, salah satunya melalui penyelenggaraan kursus bersama Solo Techno Park.

Direktur Kerja Sama Solo Techno Park, Darsono, mengatakan telah merintis kerja sama dengan GMF sejak 2007. Pada 10 Agustus 2012, Solo Techno Park dan GMF menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendidik 96 calon teknisi pesawat. "Pelatihan berlangsung selama dua tahun dan terbagi dalam empat angkatan," ujarnya.

Dalam program ini, peserta akan mendapat teori selama enam bulan di Solo Techno Park dan praktek selama tiga bulan di hangar GMF Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Setelah lulus, peserta ikut dalam program ikatan dinas PT GMF selama lima tahun dengan gaji pokok Rp 3,9 juta hingga Rp 4,5 juta per bulan.

Untuk tahun pertama, program ini bakal mendidik 23 calon teknisi. Menurut Darsono, para siswa ini telah melampaui seleksi administrasi, tes akademik, psikotes, wawancara, dan tes kesehatan. "Mereka disaring dari 92 pendaftar yang berasal dari Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Tangerang," katanya.

Biaya pendidikan untuk program ini mencapai Rp 50 juta. Namun, PT GMF memberi subsidi Rp 23 juta sehingga tiap siswa cukup membayar Rp 27 juta. Selain itu, GMF dan Solo Techno Park memberi fasilitas kredit 27 kali dengan bunga 6 persen per tahun.





Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment