Surabaya (MI) : Menteri Pertahanan RI, Purnomo
Yusgiantoro, mengaku puas pada pencapaian kebijakan Minimum Essential
Force (MEF) tahap I. Menurutnya, pencapaian itu lebih kepada tercapainya
perencanaan terbangunnya pertahanan RI.
Hal tersebut disampaikan Purnomo saat menghadiri penandatanganan MoU
pergantian status 20 perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi
negeri di Gedung Majapahit, Mako Armatim, Senin (6/10/2014).
"Anggaran perencanaan pembangunan pertahanan yang dianggarkan sejak
tahun 2010 lalu mencapai Rp162 triliun, namun yang terealisasi hanya
Rp122 triliun. Itu maknanya kita sudah mencapai 75 persen dari yang
ditetapkan," ujarnya.
Mantan Menteri ESDM Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu menambahkan, karena naik turunnya budgeting
atau keuangan negara menyebabkan anggaran tidak tercapai 100 persen.
Namun, ia bangga dengan pencapaian itu dan diakuinya dengan anggaran
sebesar itu sudah lebih dari cukup dalam pembangunan tahap pertama.
"Tahapan-tahapan dalam menyusun anggaran pertahanan sudah kita lalui
sesuai prosedur yang ada, yaitu melalui Bappenas, Kementerian Keuangan,
dan komisi I," tambahnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur Lemhanas ini menyampaikan, keberhasilan dalam tahap pertama lebih kepada pembangunan matra laut.
"Untuk pembangunan matra laut, kita sudah membeli kapal selam, MLRF,
KCR, kapal perusak, CN 235 untuk patroli maritim, dan selebihnya, kita
membutuhkan proses kontrak alutsista serta pembangunan industri
pertahanan yang belum selesai sepenuhnya pada tahap I," pungkasnya.
Sumber : Jurnalmaritim
No comments:
Post a Comment