Surabaya (MI) : Kerjasama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X antara Indonesia dan
Korea Selatan dipastikan berlanjut yang ditandai dengan penandatanganan Project Agreement tahap Engineering and Manufacturing Development (EMD) antara Kementerian Pertahanan dengan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) pada tanggal 6 Oktober 2014.
Duta Besar (Dubes) Korea
Selatan untuk Indonesia Cho Tae Young yang hadir bersama Menteri
Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatanganan tersebut
menyatakan, akan berupaya keras untuk menyukseskan proyek kerjasama yang
sangat penting bagi kedua negara.
Dubes Korsel menyampaikan
keyakinannya bahwa pesawat tempur generasi 4,5 yang diimpikan Indonesia
dan Korsel tersebut akan dapat diwujudkan.. “Berdasarkan kepercayaan
antara kedua negara, proyek KF-X/IF-X akan sukses, saya yakin sekali”
kata Dubes Cho Tae Young yang baru bertugas 4 bulan menjabat Dubes Korea
Selatan untuk Indonesia.
Dubes Korea Selatan lebih
lanjut mengatakan, proyek kerjasama pesawat tempur KF-X/IF-X akan
menjadi simbol atau lambang bagaimana eratnya hubungan kerjasama
bilateral kedua negara. “Proyek KF-X/IF-X akan menjadi loncatan yang
sangat signifikan untuk meningkatkan kerjasama di bidang industri
pertahanan”, tambahnya.
Korea dan Indonesia
adalah mitra yang sudah lama melaksanakan kerjasama di bidang industri
pertahanan. Kerjasama di bidang industri pertahanan telah menjadi inti
bagi kerjasama Indonesia-Korea Selatan. Selain pesawat tempur KF-X/IF-X,
Indonesia dan Korea Selatan juga melakukan kerjasama pembangunan kapal
selam. Sebelumnya kedua negara juga telah sukses bekerjasama dalam
pembangunan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD).
Dubes Korea Selatan
berharap kerjasama di bidang industri pertahanan ini dapat terus
ditingkatkan, sehingga hubungan kedua negara sebagai mitra strategis
bukan hanya sekedar di kata-kata saja, namun benar-benar dapat diwujukan
dan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan industri pertahanan kedua
negara.
Sementara itu Menhan RI
mengatakan, Korea Selatan dipilih sebagai mitra kerja sama karena
memiliki pengalaman yang baik dengan Indonesia. Pasalnya, tak semua
negara bersedia melakukan transfer teknologi tersebut. Disamping itu,
Korea Selatan adalah salah satu negara yang teknologinya sudah maju.
Kedua negara telah memiliki pengalaman sukses saat kerjasama membangun empat Kapal LPD, dua di antaranya dibuat di Indonesia. Ini bukti bahwa pemerintah Korea Selatan punya sincerity
atau keikhlasan untuk mentransfer teknologi di industri pertahanan.
“Jadi satu kata kuncinya yang terpenting adalah kita ingin bekerjasama
dengan negara–negara yang bersedia melakukan Transfer of Technology dan teknologinya sudah maju, itu penting”, jelas Menhan.
Sumber : DMC Kemhan
lbh cepat lbh baik....lanjutkan,,,?? kirim tenaga ahli IT termasuk para pelajar ke semua negara maju termasuk korsel...smoga sekembalinya mereka membawa teknologi mereka utk kemajuan bangsa....
ReplyDelete