Madiun (MI) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu
Negara Hj Ani Yudhoyono, mengunjungi Lanud Iswahyudi Madiun. Praktis,
ini kunjungan Presiden SBY yang tidak akan terulang lantaran akan
mengakhiri dua periode jabatan sebagai Presiden RI.
Kehadiran
Presiden itu dalam rangka memberikan semangat dan pengarahan kepada para
pilot TNI AU dan ground crew yang akan terlibat aksi udara pada puncak
peringatan HUT TNI ke-69 Tahun 2014 yang dipusatkan di Dermaga
Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa besok (07/9/14).
Presiden
saat berkunjung di Lanud Iswayudi pada Minggu (itu 05/10/14), disambut
Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia beserta para pejabat TNI-Polri
dan Pejabat Pemerintahan Daerah Keresidenan Madiun. juga seluruh
prajurit TNI AU.
Kehadirann Presiden itu juga didampingi Menkopolhukam Masekal TNI (Purn) Joko Suyanto dan Menhan Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro.
Presiden
menyinggung keterbatasan Alutsista 10 tahun silam. “Di akhir tahun
2004, Indonesia mengalami musibah yang luar biasa. Aceh dan Nias
dihantam gempa bumi dan Tsunami yang menewaskan lebih dari 200 ribu
orang,” ucapnya.
Lebih lanjut, dikatakanya, “Waktu itu kita
memiliki kekurangan sarana angkut udara dan sarana prasarana Operasi
Militer Selain Perang (OMSP). Pesawat-pesawat C-130 justru datang dari
negara-negara lain dan pesawat helikopter Chinok datang dari Singapura.
Beberapa helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat,” kata Presiden.
Demikian
juga kemampuan Angkatan Darat dan Angkatan Laut kita, lanjut Presiden,
karena mendapatkan sanksi dan embargo militer yang berlasung selama 12
tahun. “Itulah yang membangkitkan semangat dan komitmen saya untuk
segera mencabut sanksi dan embargo militer waktu itu,” tegasnya.
“Dengan
diplomasi yang dilakukan, kurang dari satu tahun sanksi dan embargo
militer sudah dicabut, tetapi ekonomi kita belum pulih dari krisis.
Itulah lima tahun pertama saya menjabat kepresidenan,” terang SBY.
Dengan
pulihnya perekonomian, jelas Presiden, “Kita bertekad untuk melakukan
pembangunan kekuatan dan modernisasi serta menambah Alutsista baik untuk
matra darat, matra laut maupun matra udara dengan menetapkan minimum
essensial force (MEF),” kata Presiden. Dalam arti, standing forces untuk
TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang diperlukan untuk kemampuan tangkal
sekaligus melaksanakan operasi, baik operasi pertahanan maupun OMSP yang
dilaksanakan sepanjang tahun.
Sistem persenjataan baik darat,
laut dan udara pada tahun 2018, yaitu empat tahun dari sekarang,
kekuatan akan cukup tangguh untuk menegakkan kedaulatan negara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Untuk itu, Presiden SBY berpesan
kepada jajaran TNI, “Marilah kita gunakan sebaik-baiknya kekuatan
pertahanan yang tahun-tahun terakhir dapat dibagun secara signifikan
untuk mengemban tugas negara yang diberikan melalui konstitusi kepada
TNI”, katanya.
Sumber : LENSAINDONESIA
No comments:
Post a Comment