Friday, February 8, 2013

PELATIHAN ENAM PILOT TNI AU UNTUK PESAWAT T-50 DAN T/A-50



SEOUL (MI) : TNI AU kirim enam pilot pesawat tempur untuk pelatihan pesawat latih T-50 dan T/A-50.

Pelatihan ini akan memakan waktu selama 21 minggu, dan para pilot TNI AU akan melakukan pelatihan dengan pesawat T-50 sebelum menggunakan pesawat TA-50.
Pelatihan pesawat TA-50 sendiri akan dilakukan di Wing 16th Fighter 1, setelah lulus dalam menerbangkan pesawat T-50.




Para calon pilot berikutnya harus memenuhi syarat yaitu selama 13 minggu para pilot merupakan pilot penerbang aktif hawk MK53 dan F-16 di Indonesia, selanjutnya para calon pilot T-50 dalam 3 minggu akan berada di tempat pelatihan, kursus pelatihan menerbangkan T-50 selama 9 minggu, dan 8 minggu akan melakukan kursus pelatihan menerbangkan TA-50, selanjutnya pelatihan di darat 2 minggu dan melakukan penerbangan selama 5 minggu.



Saat di tempat pelatihan T-50, para calon pilot akan melakukan beberapa simulasi yaitu, simulasi penerbangan instrument, prosedur darurat, termasuk pelatihan teori dasar dan melakukan pelatihan dengan simulator. 


Setelah menyelesaikan pelatihan didarat, para calon pilot kemudian melakukan pelatihan pesawat sungguhan untuk melakukan beberapa program seperti operasi pembentukan formasi terbang, terbang malam, dan latihan tempur dasar yang diperkirakan akan memakan waktu. 
Kemudian para calon pilot akan melakukan kursus pelatihan TA-50, pelatihan itu sendiri hampir sama dengan pelatihan T-50.
Para calon pilot akan didampingi oleh enam pilot instruktur dari Angkatan Udara Korsel (ROKAF). Para instruktur sendiri harus memiliki 1000 jam terbang dan fasih dalam berbahasa inggris untuk mendidik para calon pilot.
"Di sini, di Wing 16th Fighter, kami sediakan fasilitas tempat sholat untuk para calon pilot, karena mereka tahu tentang gaya hidup negara muslim seperti Indonesia," kata seorang pejabat di Wing 16th Fighter.
Setelah lulus menerbangkan T-50 dan TA-50, para pilot akan kembali ke Indonesia.
Pada mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Korea Aerospace Industries untuk pengadaan 16 unit T-50, selain itu Indonesia juga mengoperasikan 17 unit KT-1 serta melakukan kerjasama dengan Korsel untuk memngembangkan pesawat tempur KFX.





Sumber : News1

1 comment:

  1. SDM hrs direbut bukan ditransfer, jadi kalau kita pingin punya pesawat tempur ya hrs mencuri SDM dan Jepang bisa pinter juga mencuri tehnologi dr jerman serta curimencuri hal lumrah di dunia intelejen.

    ReplyDelete