Thursday, June 14, 2012

2014, Alutsista TNI Terkuat di ASEAN

2014, Alutsista TNI Terkuat di ASEANJAKARTA - Pembangunan kekuatan militer besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Indonesia, telah menimbulkan kekhawatiran negara-negara lain. Pada tahun 2014 kekuatan militer Indonesia dengan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada akan memimpin di ASEAN.

"Bayak negara lain mengkhawatirkan pembangunanan kekuatan kita saat ini," kata Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa, di Jakarta, Selasa (17/1).

Meski demikian, tambah dia, pembangunanan kekuatan militer besar-besaran yang tengah dilakukan oleh pemerintah saat ini, bukan dalam rangka offensive, tetapi lebih pada mempertahankan kedaulatan bangsa.
Menurutnya, pembangunan kekuatan militer dan keamanan suatu bangsa akan seiring sejalan dengan laju perkembangan ekonomi dalam negara tersebut. Tampa terkecuali di Indonesia dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan yang terus membaik.

Sejak reformasi dilakukan 1998, termasuk di sektor pertahanan, TNI tidak luput melakukan reformasi melalui restrukturisasi dalam tubuh TNI. Namun saat itu, belum menyentuh pada reformasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. "Karena ekonomi yang terus membaik, sekarang dengan anggaran alutsista yang besar, kita membangun kekuatan TNI yang besar-besaran dalam lima tahun ini," tambah Menhan.

Sebagai gambaran kasar, kekuatan militer Indonesia, dalam waktu dekat, Indonesia akan memiliki pesawat tempur generasi 4,5, pemantapan alutsista untuk TNI Angkatan Darat dengan datangnya tank-tank berat, modernisasi alutsista di Angkatan Laut. "Akhir 2014 TNI akan kuat sekali, nanti kita akan kuat di ASEAN," kata Menhan.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan persyaratan sebuah negara yang berdaulat adalah dari kekuatan militernya. Namun, kekuatan militer tidak hanya diukur dari kuantitas kekuatan militer saja, tetapi juga dari strategi militer yang digunakan. "Pembangunan kekuatan militer lebih untuk kepentingan perdamaian dunia," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Sjafrie mengatakan Departemen Pertahanan (Dephan) memastikan anggaran belanja alutsista yang cukup besar bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Dephan melakukan audit berlapis dalam pembelian alustista sebagai langkah pencegahan penyimpangan.

Menurut dia, tambahan anggaran yang besar dalam revitalisasi alutsista sebenarnya merupakan pil pahit bagi Dephan. Namun merupkan gula bagi perkembangan industri pertahanan Indonesia. "Tambahan anggaran besar ini menjadi gula untuk pengembangan bisnis militer, namun juga ternyata menjadi pil pahit bagi kami. Yakni bagaimana untuk menghindari adanya penyimpangan," ujarnya.

Kemhan sendiri telah membentuk tim konsultasi pencegahan penyimpangan pembelian (TKP3B) dalam rangka pengawasan pengadaan pembelian alutsista. Untuk memastikan tidak adanya penyimpangan dalam anggaran yang besar tersebut, maka TKP3B melalukukan audit berlapis dalam proses pengadaan alutsista.

Pengadaan alutsista nantinya akan dilakukan secara hati-hati dan teliti dengan skema pembelian langsung, yakni dari pemerintah ke pemerintah atau G to G ataupun antara pemerintah dan produsen secara langsung. "Jadi auditnya tidak hanya di ujung, tapi untuk pembelian alutsista akan ada audit awal. Kalau masih lolos, udah keterlaluan," ujarnya. nik/P-3

22 comments:

  1. Bentuk batalyon sniper, tugasnya merusak personil/materiil, menghambat gerakan pasukan lawan dan kafer anggota sniper dari masyarakat. Negara luar jangan ada yg tahu organesasi keberadaannya, bukan untuk konsumsi mesmedia dan harus sdh terbentuk di matra2. Bravo...TNI...NKRI RAYA

    ReplyDelete
  2. Gan SH@ mungkin sudah terbentuk gan, karena untuk senjata sniper PINDAD sudah bisa bikin.
    jadi ketika buat banyak-pun negara tetangga ga tau.
    ya toh

    ReplyDelete
  3. Semoga Indonesia Kembali jaya seperti jamannya Bung Karno, Maju Terus TNI Buat kami bangga

    ReplyDelete
  4. sebagai negara besar indonesia harus mempunyai angkatan perang yg terkuat di asean. Hal ini sbg konsekwensi logis dr wilayah nkri yg luas dan sangat terbuka oleh agresi asing dari arah barat, utara, selatan maupun timur. Semua itu hrs bisa dijaga dengan baik oleh tni dengan modernisasi alutsista dan pemabaharuan doktrin pertahanan kita disesuaikan dengan hakekat ancaman dan kemajuan teknologi.

    ReplyDelete
  5. Saya bangga dengan TNI,perbanyak alutsista nya.dan saya berharap pemerintah menaikkan gaji TNI krn dialah yang akan menjga kedaulatan NKRI

    ReplyDelete
  6. banyak aja tidak berguna,kalau kecanggihannya di bawah level tetangga sebelah.kecanggihan persenjataan sokongan seperti radar dan kemampuan jarak tembak sangat menentukan..juga apakah benar,kita sudah cukup untuk mengandalkan SDM yg ada..?tapi kalau mesin perang jalannya sempoyongan.tanpa kuku dan gigi kalau adapun levelnya masih di bawah tetangga.

    ReplyDelete
  7. mungkin lebih baik bangga kita disimpan dulu,bangga sih boleh tapi jangan keterlaluan..cobalah lihat singapore..negara dan rakyat mereka kok diam.kalau mau mengaku secara jujur,pesawat perang ,helicopter.tank,kapal selam,kapal perang.radar,persenjataan.kualitas kita masih di bawah mereka..industri militer kita di bwah mereka.mungkin milik mereka sedikit berbanding kita tapi kualitas..??

    ReplyDelete
  8. Semoga TNI makin kuat dan buktikan bahwa Indonesia negara berdaulat dan siap menghadapi berbagai ancaman dari Luar.
    Lowongan Kerja Online Membuka Pendaftaran

    ReplyDelete
  9. Postur TNI boleh tidak usah bertambah, tapi kesiapan TNI harus mencapai 80% atau lebih. Untuk itu modernisasi, penambahan, perawatan, strategi dan perencanaan alutsista harus jelas dan terarah. Anggaran sekitar 200T mestinya wajar buat TNI yg penting Indonesia aman, perbatasan dijaga dg baik, para perompak, perampok dan pencuri wilayah dan kekayayaan alam bisa dicegah. NKRI harus utuh, tidak boleh ada negara manapun yg mau mengubahnya.

    ReplyDelete
  10. Terkuat di Asean ?........ Akh jadi malu aku membacanya...... Senjata bekas. Pesawat bekas.... Panser bekas...... Bentar lagi kapal selam bekas......... Kalo kekatn personel. Ya bener....... Klo senjata ? Harus sadar deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha....knpa malu pak,,,,,anda orang indonesia bukan,,,,kalau anda orang indonesia,,,ya inilah negara kita tempat kelahiran kita,,,,,,,,,,,,yg harus kta junjung tinggi,,,skarang bukan waktunya sadar gk sadarah......mana jiwa indonesia raya anda......klw malu tinggal pindah ja jdi warga negara malaya..tau singapura,,,,,,yakin gk akn da yg kenal anda disana...wkwkwk

      Delete
    2. Setuju pak BU. Indonesia sangat sulit ditaklukan dgn senjata. Tp ingat, kunci kekuatan kita adalah persatuan, Bhinneka Tunggal Ika. Kelemahan kita adalah duit, hasutan, dan fitnah. Ok

      Delete
  11. negara kita luas tidk mudah mengalahkan indonesia,, butuh berpuluh2

    ReplyDelete
  12. mungkin secara bertahap seiring dengan perkembangan ekonomi negara insya allah kita pasti bisa menjadi macan asia seperti zamannya pak soekarno.........bravo TNI

    ReplyDelete
  13. mau tanya nich gan,;klu su35 ,ks kilo,s300 jd di beli ga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. katanya sih jdi boss.....cma masih proses pembuatan bos soalnya tni gk mau beli barang bekas bos

      Delete
  14. ayoo cepattt beli yang banyakk alutsista nya . KAPAL INDUK BELINYA KAPAN ? yang penting punya masalah penempatan . letakin aja sono jauh diperbatassan klo laut indo kurang dalam. bahas molo , gak deal" beli alutsistanya.asyuu ~_~

    ReplyDelete
  15. Wajib diBACA BUNG!!!!!!!!!

    13 UNIT PASUKAN ELIT INDONESIA

    http://duniamiliterterkini.blogspot.com/2014/05/7-pasukan-khusus-yang-dimiliki-indonesia.html

    BANGKITNYA MILITER INDONESIA

    http://duniamiliterterkini.blogspot.com/2014/05/tni-au-akan-borong-rafale-eurofighter.html

    ReplyDelete
  16. TNI kita memang terlatih dalam latihan2 tapi uji coba lansung belum pernah beda ama singapure dia terjun di Afghanistan, libya dan irak,,, alusista indonesia banyak yang tua tua, kelemahan TNI kita bukan di sdm tapi anggaran yang tidak memadai, tolak ukurnya harus % GDP minimal 3% maksimum 5%, saya yakin nasionalime bangsa naik 1000%.

    ReplyDelete