Tentara Prancis menggunakan rudal Mistral, 2009 (Francois Mori / AFP)
Berdasarkan program tersebut, rudal Mistral 2 Hungaria akan
dimodernisasi dan dirombak. Pengadaan ini akan memungkinkan militer
Hungaria “untuk memenuhi standar NATO pada tingkat yang lebih tinggi”
dan meningkatkan “kemampuan pertahanan” negara, kata kementerian
Hungaria dalam sebuah siaran pers.
Sistem rudal yang di-up-grade ini akan dilengkapi dengan pembidik
optronik, Matis MP3 (optronic aiming sights). Selain itu, Departemen
Pertahanan akan memperoleh rudal baru Mistral 3, untuk meningkatkan
sistem pertahanan udaranya.
Kontrak ini akan dilaksanakan dari tahun 2016 hingga 2018 Jumlah kesepakatan itu tidak diungkapkan.
Menurut Kementerian Pertahanan, Hungaria telah mengoperasikan rudal
Mistral 2 sejak tahun 1997 dengan peluncur rudal yang dipasang pada
kendaraan Atlas.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh Kolonel Tibor Balla, dari
Kementerian Pertahanan Hungaria dan Didier Philippe, senior
vice-president MBDA untuk Eropa.
Pemegang saham MBDA termasuk Airbus Group, BAE Systems dan Finmeccanica. Pada 2013, MBDA telah memproduksi sekitar 3000 rudal.
Mistral Indonesia
Pada Oktober 2012, Arhanud TNI AD menampilkan rudal Mistral dalam platform Atlas, di Monas Jakarta. Pengoperasiannya dilakukan manual oleh seorang juru tembak, dimana dalam platform peluncur terdapat dua rudal yang siap tembak, dilengkapi kursi kecil untuk operator
Belum diketahui apakah Mistral Arhanud TNI AD sudah dilengkapi dengan
pembidik optronik, Matis MP3 (optronic aiming sights), atau masih
standar.
Spesifikasi Mistral
Panjang : 1,86 meter
Diameter : 90 mm
Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak)
Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
Sistem pemandu : infra red
Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
Mesin : solid rocket motor
Panjang : 1,86 meter
Diameter : 90 mm
Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak)
Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
Sistem pemandu : infra red
Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
Mesin : solid rocket motor
MBDA dan Indonesia
Hubungan Indonesia dengan MBDA saat ini, semakin baik, setelah TNI AL memilih MBDA sebagai pemasok rudal anti udara ke light frigate Bung Tomo Class, Indonesia. 16 tube SAM mica Naval diintsal dikapal Bung Tomo Class, menggantikan Sea Wolf (bawaan kapal yang sudah uzur).
Posisi penempatannya berada diantara anjungan dan di belakang kanon
OTO Melara pada haluan kapal. Oleh MBDA rudal ini dirancang bisa
dioperasikan dalam waktu singkat (rapid reaction), mampu beroperasi di
segala cuaca, dan mampu menyesuaikan dengan arah datangnya target hingga
360 derajat.
MBDA telah menjadi rekanan TNI untuk memasok beberapa rudal
sebelumnya. MBDA (Aerospatiale) Prancis, menjadi vendor untuk rudal
Exocet MM-38/MM-40, Mistral Tetral, dan Mistral Simbad untuk TNI AL.
Sementara TNI AD juga menggunakan rudal Mistral dengan peluncur Atlas
untuk Arhanud.
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment