Jakarta (MI) : Menyusul digencarkannya keamanan laut (kamla) termasuk dari
kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia, Tentara Nasional
Indonesia (TNI) meminta tambahan anggaran khusus untuk bahan bakar kapal
patroli.
Perbulan ditenggat hingga 350 ribu kiloliter dengan 159 kapal yang siap siaga beroperasi.
“Pasti ada tambahan (bahan bakar minyak). Kita ajukan tadi berapa
kebutuhan riil di lapangan kita sampaikan, 350 ribu kiloliter perbulan,”
kata Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Moeldoko usai menemui
presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/11) malam.
Selain Moeldoko, adapula Menteri Koordinator Politik Hukum dan
Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari
Priansari Marsudi.
Selain pengetatan patroli, penenggelaman kapal pencuri ikan juga akan
dilakukan oleh pihak kamla. Hal itu kata Moeldoko pernah dilakukan
sebelumya, hanya tidak selalu dipublikasikan.
“Kita ada operasi sepanjang tahun di Angkatan Laut, ada di
perbatasan, jadi kita sudah lakukan. Sangat banyak hasil yang kita
lakukan tapi kita tidak declare,” kata Moeldoko.
Sementara Menko Polhukam Tedjo Edhy mengatakan, yang juga penting
saat ini melakukan kordinasi kamla. Selain kordinasi, pemerinta terus
memperbahari data mengenai ancaman keamanan laut dan aspek yang
berkaitan dengan kamla tersebut.
“Kalau kita mau memagari laut, kapal kita kurang. Makanya data jika
ada yang punya data berikan yang lain. Koordinasi penegakan hukum di
laut sangat penting,” kata Tedjo Edhy.
Sumber : Beritasatu
PT Pal seharusnya mulai mengadakan uji coba mesin yg menggunakan gas/nuklir spt angkatan laut China, shg kita tdk lagi dipersoalkan bahan bakar dan ini sangat strategis bila pecah perang apun utk pertumbuhan ekonomi NKRI.
ReplyDelete