Surabaya (MI) : TNI Angkatan Laut telah mencanangkan world class navy,
untuk semakin memperkuat pertahanan Negara Kestauan Republik Indonesia
(NKRI). Saat ini Indonesia dianggap sebagai satu diantara negara maritim
yang besar dan memiliki kekuatan besar.
Untuk
meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam bentuk kerja sama
menangani bencana alam, TNI AL akan menyelenggarakan latihan bersama
(Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo 2014, yang mengikutsertakan
negara-negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat luar ASEAN.
Hal ini disampaikan Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Kamis (23/1/2014) usai memimpin rapat pimpinan TNI Angkatan Laut Tahun 2014 di gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB) Surabaya.
Laksamana TNI Marsetio mengatakan, sebagai kegiatan mengawali Komodo Multilateral Exercise 2014, tanggal 22 - 23 Agustus 2013 diselenggarakan Initial Planning Conference (IPC) di Jakarta Pusat, dengan diikuti perwakilan dari Angkatan Laut 18 negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014.
"Latihan bersama ini bertujuan menciptakan confidence building measure dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan maritim. Kerja sama militer dalam konteks hubungan antarnegara tidak hanya terbatas di bidang pertahanan. Sangat dimungkinkan juga untuk menjalin kerja sama pada aspek non tempur, antara lain penanggulangan bencana, keamanan maritim, dan diplomasi," kata Marsetio kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).
Dengan demikian, kata dia, tujuan latihan ini mempunyai kepentingan nasional sekaligus regional maupun internasional, yaitu meningkatkan hubungan antarnegara ASEAN pada khususnya, dan negara non-ASEAN pada umumnya. Meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan, meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral.
Komodo Multilateral Exercise 2014 menitikberatkan materi latihan pada aspek nonwarfighting, yaitu mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan maritim. Latihan bersama ini memfokuskan pada materi latihan Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO).
Hal ini disampaikan Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Kamis (23/1/2014) usai memimpin rapat pimpinan TNI Angkatan Laut Tahun 2014 di gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB) Surabaya.
Laksamana TNI Marsetio mengatakan, sebagai kegiatan mengawali Komodo Multilateral Exercise 2014, tanggal 22 - 23 Agustus 2013 diselenggarakan Initial Planning Conference (IPC) di Jakarta Pusat, dengan diikuti perwakilan dari Angkatan Laut 18 negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014.
"Latihan bersama ini bertujuan menciptakan confidence building measure dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan maritim. Kerja sama militer dalam konteks hubungan antarnegara tidak hanya terbatas di bidang pertahanan. Sangat dimungkinkan juga untuk menjalin kerja sama pada aspek non tempur, antara lain penanggulangan bencana, keamanan maritim, dan diplomasi," kata Marsetio kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).
Dengan demikian, kata dia, tujuan latihan ini mempunyai kepentingan nasional sekaligus regional maupun internasional, yaitu meningkatkan hubungan antarnegara ASEAN pada khususnya, dan negara non-ASEAN pada umumnya. Meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan, meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral.
Komodo Multilateral Exercise 2014 menitikberatkan materi latihan pada aspek nonwarfighting, yaitu mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan maritim. Latihan bersama ini memfokuskan pada materi latihan Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO).
Sumber : Suarasurabaya
No comments:
Post a Comment