Jakarta (MI) : Menteri Koordinator Politik Hukum dan
Keamanan, Djoko Suyanto, geram atas aksi kapal Angkatan Laut Australia,
yang beberapa waktu lalu menerobos perairan Indonesia saat mengusir
perahu yang ditumpangi para pencari suaka. Pelanggaran batas wilayah itu
diakui sendiri oleh pemerintah Australia pekan lalu.
"Pemerintah Australia di bawah pimpinan Perdana Menteri Tonny Abbot
juga harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan RI, yang dilanggar
begitu saja oleh AL Australia," kata Djoko di Jakarta, Rabu 22 Januari
2014.
Menurut Djoko, pengembalian pencari suaka yang sudah masuk wilayah
negara manapun, termasuk Australia seharusnya diurus bersama Komisi PBB
untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Migrasi Internasional
(IOM). Kerjasama itu diatur dalam amanat Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Indonesia akan terus meningkatkan patroli keamanan laut untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," kata dia.
Sebelumnnya, Komandan Operasi Perbatasan Kedaulatan Australia,
Letnan Jenderal Angus Campbell, menyatakan pelanggaran tersebut terjadi
secara tidak sengaja. Campbell menjamin Australia tak akan mengulangi
kesalahan yang sama.
Sumber : VIVAnews
Huh pemimpin reaktif . Emang ga kepikiran bahwa sejarah membuktikan Ausie bukan tetangga yang baik. Patroli standar harus jalan terus walaupun hubungan politik berjalan baik atau tidak.
ReplyDeleteBahkan itu wilayah Lautan Hindia adalah wilayah terbuka Indonesia harusnya ada nilai lebih.