JAKARTA (MI) : Kementerian BUMN dinilai harus
memiliki rencana matang untuk industri yang ada di bawahnya. Antara
lain, untuk pengembangan pasar yang lebih luas. Tak hanya pasar
nasional, namun juga internasional. Kerja sama PT Dirgantara Indonesia
(PTDI) dengan Airbus pun dianggap akan membawa tren positif. Terutama
bagi BUMN strategis namun menghadapi persoalan kondisi keuangan.
"Memang ada grand desain. Tapi selama ini belum terarah," ujar
anggota Komisi VI DPR Ferrari Romawi, Kamis (21/3). Ia pun meminta
Kementerian BUMN untuk lebih detail mengelompokan tiap industri dan
perusahaan agar bisa memetakan strategi yang tepat.
Sementara itu, pengamat BUMN Said Didu yakin PTDI mampu memenuhi
semua pesana Airbus. "Karena selama ini PTDI sudah menerima order juga
dari berbagai perusahaan penerbangan," ujarnya.
Ia pun yakin ini akan sangat berdampak pada pengembangan PTDI ke
depan. "Bahkan bisa jadi pintu masuk kembalinya para ahli pesawat yang
sedang bekerja di luar negeri kembali ke Indonesia," jelasnya.
Soal kebijakan pemerintah terhadap BUMN, ia menilai tak ada yang
perlu dikritisi. Ia hanya menyebut PT PAL yang harus dibenahi. "Harus
ada UU Industri Pertahanan guna meningkatkan order pesanan kapal karena
PT PAL akan jadi lead integrated alutsista," katanya.
Sumber : REPUBLIKA
No comments:
Post a Comment