BATAM (MI) : Dua jenis pesawat tempur terbaik Indonesia akan tampil menghiasi lagit-langit Kepri selama empat hari. Pagelaran ini bersamaan latihan puncak Angkasa Yudha 2013 TNI Angkatan Udara (AU) di Ranai, Natuna, Provinsi Kepri.
Enam unit pesawat Sukhoi dan empat unit pesawat Fightig F16 yang menjadi kebanggaan Indonesia sudah mulai melakukan latihan tempur di wilayah teritorial Provinsi Kepri, Selasa (29/10/2013) kemarin.
Komandan Skadron Udara 11 Letkol (Penerbang) Dedi Ilham Suryanto Salam mengatakan, enam unit pesawat SU-27/30 Shukoi dilibatkan langsung dalam latihan puncak Angkasa Yuda 2013 TNI AU di Ranai, Natuna, Rabu (30/10/2013) hari ini.
Dalam misinya nanti, kata Dedi, pesawat Sukhoi lebih kepada tugasnya melakukan penyergapan musuh di udara. Selain itu melakukan perlawanan terhadap pesawat musuh head to head antarpesawat dengan pesawat.
"Pada latihan puncaknya di Ranai, Natuna, pesawat Sukhoi mempunyai misi akan melakukan pengeboman dari udara ke markas musuh. Sementara untuk pesawat musuh yang masuk ke wilayah teritoral Provinsi Kepri, tergantung nanti perintah atasan.
Apakah pesawat musuh itu akan dihancurkan atau dihalau saja keluar dari wilayah NKRI. Dalam melakukan misinya nanti, pesawat Sukhoi bisa membawa persenjataan di delapan stations. Satu stations bisa membawa enam jenis bom," ujar Dedi kepada Tribun Batam.
Dalam latihan ini Angkasa Yudha 2013 ini, jelas Dedi, lebih kepada Operasi Pertahanan Udara, Pengintaian Udara Strategis, Serangan Udara Strategis, Operasi Khusus, Penerjunan Pengendali Tempur (Dalpur).
Lalu Pengintaian Udara, Operasi Lawan Udara Opensif, Serangan Udara Langsung (SUL), Operasi Perebutan dan Pengendali Pangkalan Udara (OP3U), Bantuan Tembakan Udara (BTU), Air Landed, SAR Tempur, Pengungsian Medis Udara (MPU), Operasi Dukungan Udara serta Operasi Informasi yang meliputi Operasi Public Affair, Operasi Psikologi, Kontra Opini, Perang Elektronika dan Cyber Warfare.
Selain enam unit pesawat Sukhoi, tambahnya, TNU AU juga melibatkan pesawat F-16 Fighting Falcon. Dalam misinya nanti, delapan pesawat Hawk 109/209 dari Lanud Supadio, empat pesawat super Tucano dan satu Fligh Hawk MK-53.
Sementara untuk satuan pendukung tempur meliputi sembilan pesawat C-130 Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma termasuk PMU dan Tanker Udara (KC), satu CN-235, satu CN-295. satu Cassa-212 dan satu Boing 737, tiga Helikopter SA-330 Puma dan dua Helikopter EC-120 Colibri.
"Tujuan latihan ini, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personil di jajaran Koopsau I,II, Kohanudnas, Korpaskhas. Dan juga merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan dan antarsatuan guna menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi," ungkap Dedi.
Dalam hakekatnya, jelas Dedi, latihan Angkasa Yudha 2013 TNU AU ini merupakan implementasi dari amanat UU RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
TNI AU berkewajiban melaksanakan tugas TNI Mantra Udar di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan udara nasional, pengembangan kekuatan mantra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
Dedi menceritakan, semenjak kedatangan pesawat Sukhoi dan F-16 di Batam, katanya, sudah dua kali melakukan penerbangan memantau situasi ke Ranai, Natuna.
Sementara Bandara Hang Nadim Batam, jelasnya, hanya dijadikan homebase sebelum melakukan latihan di Tanjung Pinang dan Ranai.
Sumber : Tribunnews
No comments:
Post a Comment