Surabaya (MI) : Panglima Komando
Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Arie H.
Sembiring dan Pangarmabar Laksamana Muda TNI Widodo diangkat menjadi
warga kehormatan Hiu Kencana setelah menerima brevet kapal selam. Brevet
kapal selam tersebut disematkan oleh Asops Kasal Laksamana Muda TNI
Arief Rudianto, S.E di dalam KRI Nanggala-402 yang sedang berlayar di
perairan Selat Madura, Jawa Timur, Kamis (4/12/2014).
Turut
dalam pelayaran tersebut Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim Kolonel
Laut (P) Purwanto. Kedua pejabat tinggi TNI AL tersebut melaksanakan
peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung
bagaimana sebuah kapal selam beroperasi, salah satu diantaranya
mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba
mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi
dan navigasi lainnya.
Usai
melaksanakan pelayaran, selanjutnya Pangarmatim dan Pangarmabar diangkat
sebagai warga kehormatan kapal selam TNI AL, yang ditandai dengan
penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan oleh
Asops Kasal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E selaku inspektur
upacara. Penyematan tersebut dilakukan dalam suatu upacara di dalam
lambung kapal selam yang berlayar di perairan Selat Madura.
Upacara
penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana yang diselenggarakan ini
merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dari jajaran
TNI Angkatan Laut kepada kedua pejabat tinggi tersebut, atas jasa,
perhatian, perjuangan, maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan
Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kapal
selam merupakan salah satu Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) andalan
bagi sebagian besar Angkatan Laut negara di dunia, khususnya yang
mempunyai perairan laut dan kepentingan terhadap akses dan pengendalian
maritim. Kepemilikan kapal selam oleh satu negara sangat bernilai
strategis, karena merupakan instrumen kekuatan yang digunakan, di masa
perang maupun masa damai.
Pada
masa perang, kapal selam memiliki kemampuan menghindari deteksi dan
menyerang dengan senyap untuk menghancurkan armada musuh, menyusup ke
garis pertahanan dan memutuskan garis perhubungan laut lawan. Adapun
pada masa damai, kehadiran kapal selam akan memberikan dampak
penangkalan (deterrence effect) dan menjadi elemen penting dalam
memperkuat posisi tawar (bargaining position) negara di mata dunia.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment